Pengiriman Keris ke Solo Menghindari Jembatan Rawan Gangguan Gaib

Museum Keris Nusantara mendapat tambahan koleksi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebanyak 1.211 buah.

oleh Fajar Abrori diperbarui 15 Mar 2018, 03:01 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2018, 03:01 WIB
Museum Keris
Sejumlah kotak boks yang berisi keris telah tiba di Museum Keris Nusantara Solo, Rabu (14/3).(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Solo - Koleksi Museum Keris Nusantara di Solo, Jawa Tengah, bertambah. Ada tambahan koleksi sebanyak 1.211 buah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Proses pengiriman barang pusaka dari Jakarta menuju Solo, Jawa Tengah, melalui jalur darat juga tak sembarangan. Sebab, harus melalui berbagai ritual dan sajen supaya perjalanan lancar.

Bau dupa yang dibakar begitu menyengat di ruang transit Museum Keris Nusantara, Solo, Rabu, 14 Maret 2018. Ada delapan boks yang berisi koleksi tosan aji berupa keris, tombak dan senjata tradisional lainnya di ruang tersebut, sembari menunggu waktu tepat untuk membuka kotak boks itu.

Seluruh boks yang terdiri dari enam boks kayu dan dua boks plastik itu diangkut dengan menggunakan mobil bak tertutup. Pengiriman tersebut dilakukan oleh sebuah perusahaan ekspedisi.

Untuk menjaga pengiriman barang berharga itu, mobil boks tersebut juga mendapatkan pengawalan oleh kendaraan di belakangnya saat perjalanan dari Jakarta menuju Solo.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Ritual Pengiriman Keris

Museum Keris
sejumlah ritual dilakukan untuk pengiriman keris, salah satunya dengan membakar dupa.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Tak seperti pada pengiriman barang pada umumnya, untuk pengiriman benda pusaka tersebut dibutuhkan berbagai syarat dan ritual supaya pengiriman tersebut berjalan dengan lancar. Ritual yang dilakukan di antaranya dengan membakar dupa dan uba rampe lainnya selama perjalanan

"Ritualnya untuk pengiriman ke sini dengan membawa sajen, membakar dupa dan ritual lainnya," ucap Kepala UPT Museum Dinas Kebudayaan (Disbud) Solo, Bambang MBS di Museum Keris Nusantara, Solo, Rabu, 14 Maret 2018.

Selain membawa berbagai sajen, dia menjelaskan, selama proses perjalanan membawa kiriman benda yang berbau mistis itu juga dilarang melintasi Jembatan Tuntang, Kabupaten Semarang.

Hal ini dilakukan supaya terhindari dari gangguan secara gaib di kawasan itu. Pasalnya dari hasil diskusi spiritual bahwa daerah itu rawan.

"Menghindari Jembatan Tuntang dengan lewat jalur alternatif lainnya. Ya, biar semuanya lancar tidak ada gangguan di jalan, seperti sopir kesurupan atau kantuk saat menyetir. Ini kearifan lokal," ungkapnya.

Selama proses pengiriman, lanjut dia, mobil boks yang membawa koleksi anyar Museum Keris Nusantara itu juga dikawal oleh mobil lainnya. Pola pengawalan yang dilakukan secara tertutup dengan melibatkan petugas. Bahkan, dua orang kurator keris ikut serta selama proses pengiriman itu.

"Pengawalan itu dilakukan dengan ikut di dalam mobil kargo itu. Terus ada mobil lain yang mengikuti di belakangnya," ujarnya.

Keris Hasil Sitaan Bea dan Cukai

Museum Keris
Koleksi keris yang telah dimiliki Museum Keris Nusantara.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Koleksi tambahan Museum Keris itu, imbuh Bambang, merupakan titipan dari Direktorat Cagar Budaya dan PermuseumanKemendikbud. Awalnya barang-barang seperti keris, tombak dan senjata tradisional lainnya itu merupakan hasil sitaan dari kantor Bea dan Cukai yang akan dibawa ke luar negeri.

"Itu awalnya barang sitaan dari Bea dan Cukai yang disimpan di Kemendikbud. Terus, saat Pak Mendikbud berkunjung ke Museum Keris oleh Pak Wali diminta agar barang tersebut disimpan di Museum Keris saja," ceritanya.

Proses pengiriman sebanyak delapan boks itu berangkat dari Jakarta pada Selasa lalu, sekitar pukul 17.00 WIB. Kiriman paket benda pusaka yang dilakukan mellaui jalur darat itu tiba di Solo, pada Rabu pagi, 14 Maret 2018.

"Tiba di Museum Keris sekitar pukul 05.00 WIB tadi pagi," ujarnya.

Menunggu Dipamerkan

Museum Keris Nusantara
Museum Keris Nusantara akan menerima hibah keris dari Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kemendikbud. (Liputan6.com/Fajar Abrori)

Setibanya di museum, selanjutnya boks yang berisi koleksi tambahan Museum Keris itu langsung dimasukkan ke dalam ruang transit untuk disimpan.

Rencananya kotak boks tersebut akan dibuka dengan disaksikan oleh kurator, BPCB, dinas terkait serta kepolisian.

Namun, menurut Bambang, kotak belum dibuka, sehingga belum tahu secara detailnya. Untuk pembukaan juga masih menunggu karena melibatkan berbagai instansi.

"Harapannya sekitar satu bulan mendatang koleksi tambahan dari Kemendikbud itu sudah bisa di-display untuk dipamerkan di museum," katanya.

Koleksi Museum Bertambah

Museum Keris
Koleksi Museum Keris Nusantara bertambah.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Meski belum mengetahui secara detail, soal jumlah tosan aji yang dikirim mencapai 1.211 buah. Baik keris, tombak maupun senjata tradisonal lainnya yang dikirim ke museum itu kondisinya masih bagus.

"Jumlahnya banyak dan jenisnya ragam, ada keris, tombak, kujang dan lainnnya. Ada tombak pancasona keris luk tiga hingga keris luk 13," sebutnya.

Dari sejumlah tosan aji yang kan menjadi koleksi tambahan Museum Keri situ, terdapat sejumlah cagar budaya yang meupakan peninggalan abad 12 di zaman Majahahit.

"Ini ada yang sudah termasuk cagar budaya dan ada yang baru," kata Bambang.

Jumlah Pengunjung Diharapkan Meningkat

Museum Keris
Pengunjung Museum Keris Nusantara sedang duduk santai di lantai museum.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Dengan bertambahnya koleksi tersebut, menurut Bambang, kini koleksi Museum Keris dipastikan akan bertambah banyak. Pasalnya, usai diresmikan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi, jumlah koleksi keris yang ada di museum baru sekitar 385 buah.

"Dari jumlah itu yang di display (pajangan) sekitar 240 buah dan yang titipan itu ada delapan buah keris," kata dia.

Diharapkan dengan adanya penambahan koleksi Museum Keris Nusantara, jumlah pengunjung museum akan semakin bertambah banyak. 

"Kita berharap Museum Keris kian ramai didatangi pengunjung karena koleksinya bertambah banyak," harapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya