Impian Istri Ade Jigo Sebelum Tsunami Selat Sunda

Istri Ade Jigo, Meyuza Zainal Abidin, ternyata masih berstatus mahasiswi program magister di salah satu perguruan tinggi di Jakarta.

oleh Nefri Inge diperbarui 26 Des 2018, 10:03 WIB
Diterbitkan 26 Des 2018, 10:03 WIB
Impian Istri Ade Jigo Sebelum Jadi Korban Tsunami Anyer
Foto Meyuza yang digunakan saat pemakaman di Kabupaten Lahat Sumsel (Dok. Instagram @meucha / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Meyuza Zainal Abidin atau Mei, istri pelawak Ade Jigo yang menjadi korban tsunami di Tanjung Lesung Banten pada hari Sabtu (22/12/2018) malam, ternyata mempunyai impian terakhirnya.

Ibu dua anak ini ternyata sedang mengenyam pendidikan Strata-2 (S2) di salah satu kampus di Jakarta. Mei, sapaan akrabnya, bahkan sedang merampungkan tugas kuliahnya sebelum berangkat ke Tanjung Lesung.

Menurut Sisilia Gumay (39), tante Meyuza, kegiatan sehari-hari keponakannya, yaitu mengurus kedua anaknya dan sedang disibukkan menyelesaikan pendidikannya.

"Dari cerita dia beberapa waktu lalu, Mei sedang sibuk menyusun tesis S2-nya di Jakarta, mau segera menyandang magister. Sebelumnya, dia pernah kuliah di akademi keperawatan di Palembang," katanya kepada Liputan6.com, Selasa (25/12/2018).

Di tengah kesibukannya kuliah dan mengurus kedua anaknya, Meyuza juga menyempatkan diri untuk membangun bisnis kuliner. Wanita asal Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, (Sumsel) ini membuka usaha jualan pempek.

Bahkan istri Ade Jigo ini juga memasarkan makanan khas Palembang di media sosial (medsos) Instagram dengan nama akun @pempekraafi.

"Sempat buka usaha pempek di Jakarta Pusat (Jakpus). Dulu juga bekerja sebagai perawat, tapi tak lama," katanya.

Sisilia dan keluarga besar di Kabupaten Lahat mengetahui keponakannya menjadi korban tsunami Anyer, saat Ade Jigo menghubungi paman Meyuza.

Mereka juga terus memantau perkembangan penemuan korban tsunami Anyer, melalui televisi dan medsos Instagram.

Komunikasi Pertama

Impian Istri Ade Jigo Sebelum Jadi Korban Tsunami Anyer
Ade Jigo bersama istri semasa hidup (Dok. instagram @adejigo / Nefri Inge)

"Kami tahu malam setelah kejadian. Ade pinjam telepon orang dan menghubungi paman Mei. Dia memberitahu kalau sempat terpisah dengan anak-anaknya dan istrinya. Tak lama kemudian mereka sudah berkumpul, walau Mei sudah meninggal dunia," ujarnya.

Ade Jigo yang selamat bersama anak bungsunya, langsung bertemu anak sulung dan pengasuhnya di klinik yang sama.

Saat itu ada salah satu petugas yang memberitahu Ade Jigo, tentang penemuan jenazah perempuan di ruang belakang klinik.

Karena Ade Jigo sedang lemas, dia menyuruh pengasuhnya untuk mengecek jenazah yang dimaksud. Tak berapa lama, pengasuhnya langsung berteriak histeris.

"Dari situ Ade langsung tahu, kalau jenazah itu adalah istrinya. Tubuh Mei tidak ada luka-luka atau biru, masih mulus. Mungkin meninggal dunia karena tenggelam,' katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya