Liputan6.com, Bandung Anggota Komisi IX DPR RI Asep Romy Romaya mengatakan keberadaan dapur MBG menjadi penting dalam mengawal keberhasilan pemerintah meningkatkan gizi masyarakat.
Oleh karena itu, Ia memastikan puluhan dapur MBG di wilayah Kabupaten Bandung sudah berdiri dan siap memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Terutama anak dan ibu dalam upaya menekan kasus stunting dan malnutrisi.
Menurutnya, pemenuhan gizi yang baik menjadi inti dari visi program makan bergizi gratis. Ia menyatakan, pemberian gizi yang optimal sejak dini memiliki dampak langsung terhadap kemampuan anak dalam belajar, berprestasi dan berkontribusi pada Masyarakat.
Advertisement
“Di Kabupaten Bandung, Program Makan Bergizi Gratis ini sudah berdiri lebih dari 10 dapur sehat (SPPG) yang tersebar dibeberapa kecamatan," kata Asep Romy saat menghadiri sosialisasi di Adi Futsal, Kabupaten Bandung Rabu (26/3/2025).
Dalam satu dapur SPPG terdapat 43 sampai 50 orang pekerja yang harus memperkerjakan masyarakat di wilayah dapur berada. Asep menyebutkan, berdasarkan data, per 22 Januari 2025 tercatat sudah ada 245 Dapur MBG yang tersebar di 38 provinsi.
Dengan begitu Badan Gizi Nasional (BGN) secara bertahap akan mendirikan 30 ribu Dapur MBG di seluruh Indonesia.
"Kehadiran BGN merupakan langkah strategis untuk memperkuat koordinasi, sinergi, dan integrasi program-program gizi di tingkat nasional maupun daerah," ujarnya.
Dapur MBG
Menurutnya, kehadiran BGN merupakan langkah strategis untuk memperkuat koordinasi, sinergi, dan integrasi program gizi di tingkat nasional maupun daerah.
Asep menegaskan, SDM yang berkualitas adalah fondasi dari kemajuan bangsa. Asep menegaskan bahwa SDM berkualitas tak hanya diukur dari kemampuan intelektual dan keterampilan saja.
“Tetapi juga dari Kesehatan fisik dan mental yang optimal, yang semuanya dipengaruhi oleh pola makan dan status gizi,’ jelas Asep.
Oleh karena itu, kualitas pangan dan gizi merupakan kunci utama dalam menciptakan sumber daya manusia yang unggul. Ia memastika BGN akan menyediakan makanan yang sudah mengikuti standar gizi yang ditetapkan.
Termasuk, kata dia mengatur kebutuhan akan protein, vitamin, mineral, dan energi yang mencukupi. BGN, kata dia, wajib bekerja sama dengan petani, peternak, dan nelayan setempat untuk memasok bahan baku makanan bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Sayuran, beras, telur, buah-buahan, dan lain-lain sebagai bahan baku yang dibutuhkan oleh semua dapur untuk menyiapkan lebih kurang 3.500 porsi setiap harinya yang hampir sebagian besar bahan-bahan tersebut harus dipenuhi oleh UMKM-UMKM yang berada di wilayah dapur, sangat besar manfaat ekonominya,” lanjutnya.
Advertisement
