Yogyakarta - Perusakan dan pembakaran salib penanda makam di Makam Bethesda Mrican Caturtunggal Depok Sleman, mengagetkan ahli waris makam. Mereka langsung datang ke makam setelah mendapat kabar.
Priya Widya Kumara salah satu ahli waris almarhum dr Gobing Sabardi yang berbincang pada KRjogja.com menyebut ia sempat merasa curiga lantaran selama beberapa hari terakir pintu gerbang makam yang biasanya tertutup rapat, justru terbuka.
"Sekitar Rabu, Kamis, Jumat ini kok dibuka padahal selama ini ditutup. Saya kebetulan kerja lewat sini, sekitar jam 19.00-20.00 saya lihat terbuka memang, hanya di dalam makam kan gelap karena tidak ada lampu," ungkapnya.
Advertisement
Baca Juga
Terkait orang gila yang diduga menempati salah satu lokasi makam beratap dekat dengan ditemukannya kayu salib terbakar, Priya yang setiap dua minggu berkunjung ke makam ayahnya menyebut telah mengetahui keberadaannya sejak lama. Namun, ia hanya curiga lantaran pencabutan papan penanda, baru terjadi saat ini.
"Kalau orang gila itu sudah lama tapi tak pernah bakar-bakar, tapi memang kalau diusir dia marah. Dia suka tidur di sini. Insiden bakar-bakar ya baru ini, ya saya bertanya motif apa ini," ungkapnya lagi.
Priya sendiri tak bisa menutupi kekecewaan karena papan penanda makam ayahnya ikut tercabut meski saat ditemukan masih dalam keadaan utuh belum terbakar.
"Saya kecewa karena ini makam petilasan orangtua. Orang meninggal kok diganggu saya tak habis pikir motifnya apa. Ayah saya April tahun 2018 lalu meninggal jadi kayunya memang masih bagus," katanya.
Hari Yuniarta salah satu pengurus makam memang mengakui tak menyambangi makam sejak empat hari lalu. Padahal biasanya setiap sore ia menyempatkan mampir untuk paling tidak mengecek pemakaman tersebut.
Sementara polisi telah menyampaikan dugaan pelaku pencabutan dan pembakaran adalah orang dengan gangguan jiwa yang terlihat di lokasi bahkan tiduran di salah satu nisan beratap. Polisi menemukan ada guling, kardus, payung hingga kotoran manusia yang diduga milik orang tersebut.
Wartawan yang berada di lokasi kejadian pada petang hari tadi juga sempat dua kali melihat orang dengan gangguan jiwa. KRjogja.com bahkan sempat mengejar orang tersebut hingga ke utara dekat dengan salah satu hotel di Jalan Gejayan.
Pun begitu, saat kedua kali orang tersebut datang ke makam, ia juga langsung mengambil posisi tidur dengan guling sebagai alas kepala. Ketika ditanya apakah ia membakar salib penanda, ia hanya bergumam tak jelas.
"Si Rano. Rano," katanya.
Simak video pilihan berikut: