Penyebab Gempa Magnitudo 6,8 di Sulteng

Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Kasbani mengatakan, gempa di Sulteng disebabkan oleh aktivitas sesar di di daerah tersebut.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 13 Apr 2019, 10:00 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2019, 10:00 WIB
20151111-Ilustrasi Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Liputan6.com, Bandung Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,8 terjadi di Sulawesi Tengah (Sulteng), Jumat (12/4/2019) pukul 18.40 WIB. Gempa susulan juga terjadi pukul 19:03 WIB dengan manitudo 5,0.

Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Kasbani mengatakan, gempa di Sulteng disebabkan oleh aktivitas sesar di di daerah tersebut.

“Berdasarkan lokasi pusat gempa bumi dan kedalamannya, gempa bumi diperkirakan berasosiasi dengan aktivitas sesar di daerah tersebut,” kata Kasbani dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com.

Menurut Kasbani, kondisi geologi daerah terdekat pusat gempa bumi adalah wilayah yang berdekatan dengan pusat gempa bumi. Tersusun oleh batuan sedimen dan batuan malihan (batuan metamorf) berumur Pra Tersier yang membentuk lajur sesar dengan lereng curam dan kebanyakan lapuk. Batuan yang lapuk, urai, lepas, dan belum kompak (unconsolidated) dapat bersifat memperkuat guncangan gempa bumi.

Ia menyebutkan, dampak gempa dirasakan di Sumalata dengan intensitas III MMI, Manado II MMI, Gorontalo II - III MMI, Kotamubagu III MMI, Poso, Morowali, Banggai dan Palu IV MMI, Kolaka Utara dan Toli-toli III-IV MMI, Kendari II-III MMI, Manado, Pinrang, Konawe dan Makassar II MMI.  Pos Pengamatan G. Colo, G. Lokon  Mahawu, G. Ambang, dan G.  Soputan melaporkan dg Intensitas III MMI.

PVMBG Badan Geologi merekomendasikan agar masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat. Serta tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, yang diperkirakan berkekuatan lebih kecil.

BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami

Sebelumnya, gempa di Sulteng sempat dinyatakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berpotensi terjadi tsunami. Namun, peringatan dini tsunami itu kini telah dicabut.

"Peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa magnitudo 6,9 SR, tanggal 12 April 2019 pukul 18.40 WIB, dinyatakan telah berakhir," tulis BMKG dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Jumat (12/4/2019).

Sebelumnya BMKG menjelaskan, peringatan dini tsunami itu dikeluarkan usai gempa dengan magnitudo 6,9 mengguncang Sulteng pada pukul 18.40 WIB. Titik koordinat gempa berada di 1,90 Lintang Selatan, 122,54 Bujur Timur.

Kedalaman gempa tercatat 10 kilometer.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya