Peringatan Hari Waisak 2019 Pindah ke Candi Muara Takus, Ini Alasannya

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang selalu digelar di Candi Borobudur, tahun ini Peringatan Hari Waisak digelar di Candi Muara Takus.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Mei 2019, 11:00 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2019, 11:00 WIB
Gubernur Riau, Syamsuar
Gubernur Riau, Syamsuar menyambangi gedung KPK, Jakarta, Rabu (20/1). KPK menerima kunjungan kepala daerah yang baru dilantik untuk beraudiensi mengenai upaya pencegahan korupsi melalui program koordinasi dan supervisi. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Kampar - Peringatan Hari Waisak Nasional tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika biasanya peringatan Hari Waisak dipusatkan di Candi Borobudur, tahun ini dipindah ke cagar budaya Candi Muara Takus, di Kampar, Riau, pada 12-25 Mei 2019.

"Hari Waisak Nasional biasanya dilaksanakan di Candi Borobudur, tapi tahun ini kami dipercaya menjadi tuan rumah Hari Waisak Nasional yang akan difokuskan di Candi Muara Takus," kata Gubernur Riau, Syamsuar, dikutip Antara, Selasa (7/5/2019).

Peringatan Hari Waisak digelar 12-25 Mei 2019 akan terdiri dari beberapa kegiatan. Berdasarkan laporan panitia, lanjutnya, umat Budha akan menggelar bakti sosial seperti sunat massal, operasi bibir sumbing, dan kegiatannya lainnya di komplek Candi Muara Takus.

"Tentu kita berharap kegiatan Hari Waisak Nasional di Riau berjalan dengan baik dan lancar, sehingga kegiatan ini bisa mendorong ekonomi masyarakat setempat. Mereka panitia juga akan melakukan sosialisasi agar mendapat dukungan dari masyarakat setempat," katanya.

Ia menyambut positif kegiatan bertaraf nasional itu. Apalagi laporan dari panitia menyebutkan peringatan Waisak akan dihadiri 3.000 sampai 5.000 peserta, 60 orang biksu nasional dan para tamu undangan dari berbagai negara.

Syamsuari berharap agar para komunitas umat Buddha di Indonesia umumnya dan Riau khususnya dapat mendorong percepatan Candi Muara Takus sebagai warisan dunia.

"Candi Muara Takus ini kan sudah masuk list di UNESCO, kami harap dorongan para komunitas umat Budha dapat mempercepat Candi Muara Takus sebagai warisan dunia. Karena untuk bisa ditetapkan sebagai warisan dunia butuh dukungan orang banyak," katanya.

Selain itu, ia juga mengharapkan kegiatan Hari Waisak Nasional dapat disesuaikan dengan jadwal umat muslim yang sedang melaksanakan ibadah puasa.

"Kami sudah menyampaikan ke panitia agar kegiatan dapat disesuaikan. Kegiatan ini dimulai pukul 17.00-21.00 WIB. Intinya saling menjaga dan menghormati sesama umat," katanya.

Setiap tahun ratusan umat Buddha dari berbagai kabupaten/kota di Provinsi Riau sebenarnya selalu merayakan Hari Waisak di Candi Muara Takus. Dipilihnya situs cagar budaya candi Muara Takus sebagai tempat perayaan kegiatan ini karena di kawasan itu diyakini sebagai peninggalan abad ke-7 yang merupakan sebuah universitas agama Buddha di zamannya.

 

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya