Liputan6.com, Yogyakarta - Sekelompok mahasiswa UGM mengembangkan penelitian tentang khasiat jahe merah. Mereka menemukan formula dari jahe merah yang bisa digunakan untuk menghambat penyakit ginjal kronis dengan faktor risiko hipertensi.
Formula yang diberi nama ZAHA itu berasal dari racikan mahasiswa FKH UGM Nada Hanifah dan Yusuf Farid Achmad, serta mahasiswa Fakultas Farmasi UGM Aida Humaira di bawah bimbingan Siti Isrina Oktavia Salasia.
Hasil riset ini lahir lewat Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian Eksakta 2019 yang mendapatkan dana hibah pengembangan dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Kemenristekdikti.
Advertisement
Ekstrak jahe merah diformulasikan dengan teknologi nanoemulsi untuk meningkatkan solubilitas, stabilitas, serta efektivitas. Penelitian menggunakan model hewan tikus. Hasilnya, tingkat kerusakan ginjal yang terjadi pada model hewan tikus dapat dihambat serta terjadi penurunan tekanan darah yang signifikan dibandingkan dengan kelompok tikus lain tanpa ZAHA.
Baca Juga
Menurut Nada, jahe merah mengandung senyawa gingerol, shogaol, flavonoid, serta aktivitas antioksidan yang tinggi sehingga bisa menghambat enzim penyebab vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah.
"Kandungan antioksidan pada jahe merah juga menurunkan stres oksidatif sehingga menghambat kerusakan pada ginjal," ujar Nada, Selasa, 9 Juli 2019.
Ia mengungkapkan alasan mengembangkan ZAHA karena merasa prihatin dengan pengidap penyakit ginjal kronis. Penyakit ini timbul perlahan dan bersifat menahun.
Penyebab lainnya adalah hipertensi. Peningkatan tekanan darah dalam jangka waktu lama bisa menimbulkan kerusakan pada ginjal jika tidak terdeteksi secara dini dan diobati.
"Kami berharap hasil penelitian formula ekstrak jahe merah bisa dikembangkan lebih lanjut dan menjadi alternatif pengobatan penyakit ginjal kronis," kata Nada.
Simak video pilihan berikut ini: