Rapor Positif Sapi Indukan Wajib Bunting di Jabar

Jawa Barat memiliki potensi peternakan besar dan inovator yang hebat.

oleh stella maris diperbarui 25 Jul 2019, 11:14 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2019, 11:14 WIB
Plh. Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum
Plh. Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menghadiri Expo dan Kontes Ternak Jabar 2019 di Lapangan Singalodra, Indramayu, Rabu (24/07).

 

Liputan6.com, Jakarta Program swasembada sapi di Jawa Barat melalui kegiatan Upaya Khusus (Upsus) Sapi Indukan Wajib Bunting (Siwab) tengah dikembangkan. Hal itu dikatakan oleh Plh. Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.

Akseptor metode Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik, hingga Juni 2019 telah terealisasi sebanyak 50.011 akseptor dari target 49.400 atau mencapai 100,2 persen.

"Baru enam bulan saja sudah mencapai 100,2 persen apalagi setahun, dengan begitu maka tahun ini akan lahir lebih banyak sapi di Jawa Barat," kata Uu saat menghadiri Expo dan Kontes Ternak Jabar 2019 di Lapangan Singalodra, Indramayu, Rabu (24/07).

Uu juga menyoroti rapor positif target kebuntingan sapi selama enam bulan ini yang mencapai 118 persen alias 44.131 ekor dari target yang ditetapkan selama setahun yaitu 37.382 ekor. 

Sementara untuk kelahiran, meski belum melebihi target selama setahun sebanyak 29.904 ekor, tapi hingga Juli 2019 angka kelahiran telah mencapai 27.461 ekor.

"Jadi tinggal sedikit lagi karena kita masih punya enam bulan lagi, mudah-mudahan sapinya lahir, besar dan kembali berkembang biak semuanya di Jabar. Terimakasih kepada teman-teman inseminator dan peternak juara," ujar Uu.

Di Expo dan Kontes Ternak Jabar 2019 ini, Uu yang juga didampingi Bupati Indramayu dan Direktur Perbibitan Produksi Ternak Kementerian Pertanian turut meninjau pameran pembangunan peternakan, gelar teknologi dan produk peternakan, pameran sumber daya genetik lokal, bursa hewan kurban, serta melakukan gerakan minum susu serentak bersama 200 anak sekolah. 

Menurut Uu, Jawa Barat memiliki potensi peternakan besar dan inovator yang hebat. Untuk itu, dia menyatakan Jawa Barat siap memasok ternak ke luar wilayahnya. Ia pun berharap peternak Jabar terus berinovasi agar kualitas meningkat.

"Saya bahagia ternyata Jabar potensi peternakan dan inovatornya hebat, seperti sapi, kambing,ayam, unggas. Artinya Jabar siap menjadi pemasok ternak ke wilayah luar Jabar," tutur Uu.

"Teknis tata cara beternak yang baik, pakai ilmu dan alat yang modern supaya hasilnya meningkat dan ini jadi tugas kami juga untuk membuat program dan anggaran," imbuhnya.

Terkait pasokan sapi untuk Idul Adha, Uu berujar pada 2020 Jawa Barat tidak akan memasok sapi dari luar wilayahnya, melainkan dipenuhi sendiri oleh produk sapi lokal yaitu Sapi Pasundan.

"Untuk Idul Adha tahun ini sebagian masih memasok dari luar (Jawa Barat), tapi tahun depan kami menargetkan seluruhnya dari sapi lokal Pasundan, apalagi dengan inseminasi buatan akan semakin banyak sapi yang bisa dilahirkan," ujar Uu.

Capaian swasembada sapi di Jawa Barat ini pun diapresiasi oleh Kementerian Pertanian. Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Sugiono mengatakan pihaknya selalu intens untuk menggarap Jawa Barat dalam hal pembibitan sapi potong, sapi perah, juga kambing, domba dan unggas.

"Luar biasa capaian Jabar untuk program Siwab ini, melalui IB saja pencapaiannya sudah melebihi target padahal baru enam bulan," kata Sugiono.

Adapun, berdasarkan rekapitulasi Dewan Juri, Kabupaten Bandung Barat berhasil menjadi juara umum Kontes Ternak Jabar 2019 pada 23 Juli di Lapangan Singalodra yang diikuti 500 peserta.

Sebanyak 20 orang Dewan terdiri dari unsur Perguruan Tinggi, Litbang Pertanian dan asosiasi menyatakan KBB layak menjadi juara umum karena mendominiasi hampir semua kategori lomba ternak. Piala penghargaan kepada pemenang diserahkan langsung oleh Plh. Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum.

Menurut Koesmayadi Tatang, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan selaku Ketua Penyelenggara Lomba Ternak Jabar 2019, tujuan diadakan lomba tahunan ini adalah memotivasi peternak dalam penyediaan bibit pengganti, memberikan penghargaan pada peternak untuk menghasilkan bibit-bibit unggul dan dipelihara dengan manajemen yang baik, juga memotivasi pelaku peternakan untuk meningkatkan mutu dan daya saing.

"Ini juga sebagai upaya kita melestarikan plasma nutfah Jabar seperti domba garut, domba priangan, ayam pelung, ayam sentul sapi pasundan dan itik rambon," ujar Koesmayadi.

Kategori pada lomba ternak kali ini antara lain sapi potong jantan peranakan unggul ganti gigi dua pasang, betina peranakan unggul ganti gigi satu pasang, jantan sapi pasundan ganti gigi tiga pasang, betina sapi pasundan ganti gigi dua pasang, sapi perah dara umur 9-12 bulan, sapi perah dara umur 12-15 bulan, juga induk melahirkan dua kali. 

Selain itu, juga dilombakan untuk kambing peranakan raja pejantan dan gigi seri maksimum dua pasang, kambing ratu bibit ganti gigi seri maksimum dua pasang, kambing raja calon pejantan gigi ganti maksimum dua pasang, pedet jantan ganti gigi maksimum satu pasang, unggas lokal ayam sentul jantan dewasa, ayam sentul betina dewasa, itik rambon, itik pajajaran, itik cihateup, dan domba priangan ekshibisi.

 

(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya