Isak Tangis Sambut TKW Karawang yang Tewas di Malaysia

Isak tangis keluarga tak mampu dibendung saat jenazah Sri Rahayu (20) tiba di kampungnya, di Desa Jayakerta, Kecamatan Jayakerta, Karawang.

oleh Abramena diperbarui 07 Nov 2019, 10:00 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2019, 10:00 WIB
TKW Tewas di Malaysia
Isak tangis keluarga tak mampu dibendung saat jenazah Sri Rahayu (20) tiba di kampungnya, di Desa Jayakerta, Kecamatan Jayakerta, Karawang. (Liputan6.com/ Abramena)

Liputan6.com, Karawang - Isak tangis keluarga tak mampu dibendung saat jenazah Sri Rahayu (20) tiba di kampungnya, di Desa Jayakerta, Kecamatan Jayakerta, Karawang.

Sri Rahayu merupakan buruh migran yang bekerja sebagai asisten rumah tangga di negeri jiran Malaysia. Dirinya ditemukan tewas di sebuah taman apartemen tempatnya bekerja.

Usai disalatkan di musala terdekat, jenazah langsung diserahkan kepada pihak keluarga. Tangis kesedihan pun tak mampu dibendung, bahkan sang nenek sempat pingsan saat peti jenazah Sri dikeluarkan dari ambulans. 

Enang (50), orangtua Sri mengaku pasrah, dirinya tidak akan menuntut pihak mana pun atas peristiwa itu.

"Saya pasrah atas meninggalnya anak di Malaysia," kata Enang, Rabu (6/11/2019) di rumah duka.

Petugas Disnaker Karawang, Ahmad Sogiri mengatakan, sejak kabar penemuan jasad TKI di sebuah taman apartemen viral di media sosial, dirinya langsung mencari data TKI. Sri, katanya, merupakan TKI legal dan punya identitas yang lengkap.

Pemulangan jenazah terbilang lebih cepat, karena pihak PJTKI PT Azuba Manfower Indonesia langsung merespons keinginan keluarga untuk pemulangan jenazah. Dalam waktu 4 hari bisa dipulangkan kekampung halaman. Namun dia tidak bisa memastikan penyebab pasti meninggalnya TKI asal Jayakerta tersebut, karena hasil visum dan laporan dari pihak KBRI belum ada laporan.

"Visumnya belum diterima," katanya.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Mimpi Membangun Rumah

Berangkat menjadi TKI di negeri jiran sejak 2019, Sri punya mimpi pada Desember tahun ini akan pulang dan membangun rumah milik orangtuanya yang sudah rusak. Hal itu dikabarkan Enang, orangtua Sri. 

Enang juga mengatakan, selama bekerja di Malaysia, komunikasi pihak keluarga dan Sri masih berjalan baik dan lancar.

"Bulan depan rencananya dia akan pulang, bulan ini rencananya akan membuat visa," ujarnya.

Sumi Sri, Deriansah (24) mengaku tidak menyangka sama sekali, istrinya ditemukan tak bernyawa tergeletak di sebuah taman di Malaysia, padahal dua hari sebelumnya mereka sempat berkomunikasi, malah sempat bercanda dan bilang kangen sama anaknya yang masih berusia 5 tahun bernama Anggun Oktaviani.

"Kalau firasat sih tidak saja, karena dua hari sebelumnya sempat komunikasi sambil bercanda," tuturnya.

Deri sendiri bahkan mengetahui Sri Rahayu meninggal dunia dari media sosial yang tersebar di sejumlah grup, hingga sampai ke keluarga sebelum ada kabar resmi dari pemerintah.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya