Liputan6.com, Jakarta - Seiring berjalannya waktu peran bahasa lokal terhadap perkembangan bahasa Indonesia cukup signifikan.
Interaksi budaya mengakibatkan kosakata bahasa-bahasa lokal masuk kedalam pemakaian bahasa Indonesia. Penutur bahasa Indonesia yang berlatar belakang bahasa ibu turut mencoraki perkembangan kosakata bahasa Indonesia. Bahasa lokal yang memilki tradisi tulis serta memiliki penutur dalam jumlah besar memiliki pengaruh terhadap bahasa Indonesia.
Orang-orang yang merantau ke kota-kota besar membuat mereka tidak bisa meninggalkan bahasa lokalnya secara seketika, sehingga kosakata dalam bahasa lokal sengaja terlontar. Bahasa lokal yang diucapkan oleh perantau inilah yang lambat laun diserap menjadi bahasa Indonesia.
Advertisement
am.byar yang memiliki arti bercerai-berai; berpisah-pisah; tidak terkonsentrasi lagi.
Cie  memiliki arti  kata seru yang digunakan untuk memuji atau menggoda seseorang agar tersipu.
Pul.kam adalah pulang kampung.
Bahasa lokal sangat penting keberadaanya, kosakata dari bahasa lokal diserap jadi bahasa Indonesia sehingga memperkaya bahasa Indonesia. Selain itu,bahasa lokal adalah identitas sebuah budaya, terutama budaya lokal.
Baca Juga
Posisi bahasa lokal adalah sebagai penunjang bahasa Indonesia. Sebab mayoritas kosakata bahasa Indonesia adalah serapan dari bahasa-bahasa lain terutama bahasa daerah, sehingga bahasa Indonesia disebut sebagai bahasa persatuan.
Pengaruh yang metalarbelakangi kata yang bisa diterima oleh KBBI yaitu setara dengan kaidah bahasa Indonesia, tidak mengandung arti yang negatif yang kemungkinan tidak diterima oleh kalangan masyarakat, sering dipakai apabila frekuensi kemunculannya tinggi dan dan wilayah kemunculannya tersebar luas, dan unik yang diusulkan dari bahasa daerah maupun bahasa asing yang belum ada dalam bahasa Indonesia.
Kata-kata yang diterima dalam KBBI adalah yang diusulkan ke meja redaktur, kemudian ke bagian validator. Badan Bahasa menggelar pertemuan untuk memutuskan apakah kata tersebut layak dimasukkan ke dalam KBBI atau tidak.
Pemutakhiran kata KBBI dilakukan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa sebanyak dua kali dalam satu tahun periode yaitu bulan April dan bulan Oktober.  (Nadiyah Fitriyah / PNJ)Â