Menimbang Kelebihan dan Kekurangan Angkot Online Bandung

Hal yang menjadi kekurangan adalah penumpang harus menunggu angkot di halte virtual. Artinya dari rumah, penumpang harus menggunakan angkutan lain seperti ojek, becak, atau jalan kaki.

diperbarui 10 Jan 2020, 09:00 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2020, 09:00 WIB
Hadir Angkot Online, Begini Sistem Kerjanya 17 Diputar
Hadir Angkot Online, Begini Sistem Kerjanya 17 Diputar

Ayo Bandung - Bandung - Untuk mengimbangi angkutan berbasis daring, Dinas Perhubungan meluncurkan angkot online.

Walaupun berbasis daring, namun tidak serta merta angkot online Kabupaten Bandung sama seperti taksi online. Terdapat kelebihan dan kekurangan dibanding taksi online pada umumnya.

Salah satu kelebihan dari angkot online Kabupaten Bandung adalah tarif yang jauh lebih murah dibanding taksi dan angkutan online lainnya.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Zeis Zultaqawa mengatakan, tarif angkot online Kabupaten Bandung sesuai dengan tarif angkot yang ditetapkan oleh pemerintah.

"Tarifnya sama dengan angkot (pada umumnya), tidak ada bedanya," ujar Zeis selepas peluncuran angkot online Kabupaten Bandung, Rabu (8/1/2020).

Namun, hal yang menjadi kekurangan adalah penumpang harus menunggu angkot di halte virtual. Artinya dari rumah, penumpang harus menggunakan angkutan lain seperti ojek, becak, atau jalan kaki.

Baca Berita Menarik Ayobandung lainnya.

 

 

Simak Video Pilihan Berikut:

Online

Tingkatkan Omzet Usaha Online dengan Aplikasi-aplikasi Ini
Pandai-pandai manfaatkan aplikasi di handphone untuk melayani pelanggan dan meningkatkan penghasilanmu hingga berkali-kali lipat.

Hal tersebut berbeda dengan angkutan online pada umumnya, penumpang hanya tinggal menunggu di rumah atau menunggu di titik tertentu seusai dengan GPS.

"Memang dari rumah harus ke halte virtual dulu," ujarnya. Selain itu, penumpang terancam ditinggalkan oleh angkot apabila tiba di halte virtual lebih dari 3 menit setelah pemesanan. Baru satu trayek angkot yang bisa dipesan secara online juga merupakan sebuah kelemahan.

Karena itu, penumpang yang akan menuju tempat di luar trayek Soreang-Banjaran tetap harus menggunakan angkot atau moda transportasi lain. "Idealnya memang bisa terintegrasi, tapi ini masih dalam uji coba dan akan dikembangkan lagi," katanya.

Di samping itu, saat ini baru terdapat 17 angkot jurusan Soreang-Banjaran yang bisa dipesan secara online. Padahal jumlah angkot trayek tersebut mencapai 200-an armada.

Zeis mengatakan, pihaknya terus melakukan edukasi kepada sopir dan pengusaha angkot untuk bisa masuk dalam angkot online Pembayaran juga baru bisa dilakukan dalam satu mode, yakni uang tunai.

Sementara mode pembayaran nontunai belum diterapkan dalam angkot online Kabupaten Bandung. (Akhmad Mundzirul Awwal/PNJ).

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya