Liputan6.com, Cirebon - Seiring perkembangan Cirebon menjadi daerah kunjungan wisata, sejumlah tempat nongkrong menjadi salah satu pilihan para pengunjung saat berlibur di Pantura Jawa Barat.
Banyak tempat nongkrong atau tempat yang nge-hits di Cirebon di era millenial ini. Seperti di mal, hingga coffee shop dengan konsep menarik dan artistik.
Advertisement
Baca Juga
Namun, budaya nongkrong dan berkumpul di Cirebon tak hanya terlihat saat ini saja. Sejumlah tempat ngehits di Kota Cirebon pernah ramai pada zamannya.
Salah satunya yakni di kawasan Alun-alun Kasepuhan Cirebon Jawa Barat. Dulu, kawasan Alun-alun tersebut merupakan Pasar Kasepuhan Cirebon.
"Tepatnya di Alun-alun timur Keraton Kasepuhan ya di situ dulu kawasan paling ramai paling ngehits lah pada zamannya," kata salah seorang warga Kasepuhan Kelurahan Kaseupuhan Kecamatan Lemahwungkuk Kota Cirebon Choy, Kamis (9/1/2020).
Dia menyebutkan, di kawasan tersebut, lalu lalang warga Cirebon maupun pengunjung cukup padat. Bahkan, kata dia, kawasan tersebut dikenal dengan Warung Teh Poci.
Selain pasar kuliner, kawasan tersebut menjadi zona ramai masyarakat yang berkunjung ke Cirebon. Julukan warung Teh Poci Cirebon karena banyak orang nongkrong minum teh sambil main catur.
"Di situ dikenal sebagai zona catur juga banyak yang datang mulai dari warga biasa pejabat teras Cirebon kota maupun kabupaten sampai artis ibu kota pada masa itu. Dan 24 jam lagi," sebut dia.
Sejumlah artis nasional yang kerap nongkrong di Pasar Kasepuhan atau warung Teh Poci seperti Dewi Yull, raja dangdut Rhoma Irama, hingga personil band legendaris Indonesia God Bless yakni Ahmad Albar dan kawan-kawan.
"Waktu itu umur saya masih 10 tahun sekitar tahun 1987 an lah banyak artis nongkrong di Warung Teh Poci Cirebon. Saya ketemu sama God Bless waktu itu mau konser di daerah Gunung Sari," sambung Choy.
Sepi
Choy mengungkapkan, kawasan Pasar Kasepuhan merupakan salah satu stamplat atau terminal angkutan umum elf. Bahkan, tak hanya elf, sebagian besar kendaraan umum yang ada di Pasar Kasepuhan adalah delman hingga becak.
"Pengalaman pribadi juga kebetulan kakek saya buka bengkel sepeda, delman bahkan motor di depan Warung Teh Poci. Nah di Pasar Kasepuhan ini kebanyakan stamplat nya delman sama becak," kara dia.
Namun seiring dengan perkembangan zaman, kawasan Warung Teh Poci dan Pasar Kasepuhan mulai terkikis. Perubahan karakter masyarakat dan kawasan menjadi salah satu penyebab sepinya tingkat kunjungan ke Pasar Kasepuhan.
Choy mengaku, tahun-tahun terakhir Warung Teh Poci ramai pengunjung sekitar 2003. Hingga memasuki tahun 2005, warung teh poci maupun Pasar Kasepuhan menjadi sepi bahkan berubah wajah.
"Ya Pasar Kasepuhan sekarang jadi alun-alun Kasepuhan pedagang warung Teh Poci banyak yang tutup. Dulu siapapun yang main ke Cirebon kalau belum ke Teh Poci dianggap belum ke Cirebon," ujar dia.
Dia mengatakan keramaian warga di tempat ngehits di Cirebon pada zaman dahulu dianggap lebih hidup. Minimnya akses teknologi membuat suasana menjadi syahdu.
Selain di Pasar Kasepuhan Cirebon, tempat ramai juga ada di kawasan Jalan Bahagia Kota Cirebon. Di kawasan tersebut terdapat bioskop yang selalu ramai dikunjungi warga Cirebon.
"Bahkan di situ dulu ramai sampai pagi dan sekarang sudah sepi bioskop saja sudah tidak ada karena kondisi berubah," ujar dia.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement