Liputan6.com, Palembang - Penyegelan pabrik mi sohun merek Ayam Jago di Jalan Pangeran Ayin Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan (Sumsel), ternyata tidak menghentikan aktivitas karyawannya.
Saat tim Liputan6.com mendatangi lokasi pabrik, masih banyak ibu yang sibuk mengemas mi sohun di ruang pengemasan. Terlihat mi sohun yang sudah dicetak, berserakan di lantai yang hanya dialasi seadanya. Bahkan, ada yang hanya tergeletak di lantai saja.
Advertisement
Baca Juga
Agus, pekerja di pabrik mi sohun Ayam Jago membenarkan, jika adanya aktivitas di pabrik Mi Sohun di Kabupaten Banyuasin Sumsel tersebut. Namun aktivitas pengemasannya, hanya dilakukan untuk sisa mi sohun yang sudah dicetak sebelum penggerebekan terjadi.
"Kalau pengemasan memang masih berjalan, untuk sisa mi sohun yang belum dikemas kemarin. Tapi untuk produksinya lagi tidak ada, karena mesin dan ruangan produksi disegel," ujarnya, Kamis (23/1/2020).
Saat penggerebekan, Agus melihat sendiri bagaimana tim Polsek Talang Kelapa mendatangi pabrik mi sohun di Kabupaten Banyuasin Sumsel ini.
Usai disegel, Agus bersama beberapa karyawan pria lainnya, terpaksa menghentikan aktivitas pekerjaannya. Dia juga tidak kaget, jika ditemukan banyak hewan jenis kecoak di dalam ruangan produksi mi sohun tersebut.
"Kita menunggu saja bagaimana hasilnya nanti, sampai ada instruksi selanjutnya dari bos pemilik pabrik ini," katanya.
Dia mengakui, saat penggerebekan memang pemilik pabrik mi sohun ini tidak ada. Namun, pada Rabu siang, pemilik usaha ini datang dan memonitor beberapa ruangan dan alat yang disegel.
Kapolsek Talang Kelapa Masnoni turut mengetahui adanya aktivitas kembali di pabrik mi sohun tersebut. Namun, mereka tidak bisa menghentikannya, karena Polsek Talang Kelapa masih menunggu hasil laboratorium sampel yang dibawa.
"Memang masih menyelesaikan bungkusnya, tapi tidak produksi lagi. Untuk proses selanjutnya, masih menunggu dari hasil penelitian Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Balai Besar Pengendalian Obat dan Makanan (BBPOM) Banyuasin," katanya.
Apabila hasil dari laboratorium, sampel yang dites negatif mengandung zat kimia yang diduga kaporit dan tawas, Kapolsek Talang Kelapa tidak akan menindaklanjuti kasus ini.
Namun jika hasilnya positif, mereka akan memanggil pemilik pabrik Mi Sohun di Kabupaten Banyuasin tersebut. Dimana, pemilik pabrik ini disinyalir berdomisili di Kota Palembang Sumsel.
Menunggu Hasil Laboratorium
"Kita sudah melakukan panggilan. Jika hasilnya positif (mengandung zat kimia), akan kita lakukan penangkapan (pemilik pabrik mi sohun)," ucapnya.
Penangkapan ini dilandasi oleh Undang-Undang (UU) Kesehatan dan Perdagangan. Terlebih jika izin dari BBPOM terbukti dipalsukan, di bungkus mi sohun berlabel Ayam Jago tersebut.
Saat penggeledahan dan penyegelan, tim Polsek Talang Kelapa menyita beberapa barang bukti. Seperti sampel air yang digunakan untuk bahan adonan mi sohun dan bahan kimia berupa kaporit dan tawas.
"Awalnya kita mendapatkan informasi dari warga, langsung kita geledah bersama tim dari BBPOM dan Dinkes Banyuasin. Kita juga tidak bisa hanya menggunakan keterangan dari karyawan, jika mi sohun tersebut zat kimia. Tapi harus dari saksi ahli, sejauh mana levelnya (penggunaan bahan berbahaya)," ujarnya.
Jaya, warga Palembang yang pernah tinggal di Kabupaten Banyuasin Sumsel, sangat kaget ketika tahu pabrik mi sohun yang digerebek itu berlabel Ayam Jago.
Advertisement
Respon Konsumen Mi Sohun
"Saya mendengarnya langsung kaget, karena biasanya saya memang mengonsumsi sohun itu di rumah dan di warung. Karena sohun itu merupakan campuran di menu makanan model dan tekwan," katanya.
Ketika tahu bahan pembuatan mi sohun Ayam Jago ini tidak higienis dan diduga mengandung zat kimia, dia pun sangat kecewa. Jaya berharap ada penelusuran lebih lanjut dari kepolisian dan instansi terkait.
Sama halnya dengan Amin, warga Kabupaten Banyuasin yang sudah mendengar adanya penggerebekan di pabrik mi sohun di dekat rumahnya.
Selama ini, dia hanya mengetahui adanya aktivitas produksi mi sohun setiap hari. Namun, Amin tidak mengetahui detail, bagaimana proses pembuatannya.
"Mungkin jika tidak ada penggerebekan seperti itu, kami tidak tahu jika produksinya sangat tidak higienis. Banyak juga warga sekitar yang bekerja di pabrik itu. Biasanya rutin beroperasi di pagi hari hingga sore hari," katanya.
Tonton video selengkapnya di bawah ini :