Kisah Pemancing Selamatkan Puluhan Siswa SMPN 1 Turi dalam Tragedi Susur Sungai

Suara itu berasal dari puluhan murid SMPN 1 Turi yang mengikuti susur Sungai Sempor dan terjebak arus deras

diperbarui 24 Feb 2020, 08:00 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2020, 08:00 WIB
Peserta Susur Sungai Pramuka SMPN 1 Turi Diterjang Banjir Sungai Sempor Sleman
Peserta susur sungai Pramuka SMPN 1 Turi diterjang banjir Sungai Sempor Sleman. (Liputan6.com/Wisnu Wardhana)

Yogyakarta - Di balik tragedi susur Sungai Sempor di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang menelan 10 korban jiwa murid SMPN 1 Turi, Sleman, ada kisah viral dari seorang pemancing ikan.

Sudarwanto alias Kodir, 37, yang hampir setiap hari memancing ikan di Sungai Sempor, mampu menyelamatkan puluhan murid SMPN 1 Turi yang terseret arus saat mengikuti susur sungai, Jumat (21/2/2020)

"Sudah menjadi kebiasaan, apa lagi sehabis turun hujan deras di sini [Turi] atau di atas sana [Merapi] ikan-ikan akan banyak," katanya, Minggu (23/2/2020).

Kodir yang sudah turun ke sungai dan belum sempat menaruh alat pancing, mendengar suara minta tolong. Suara itu berasal dari puluhan murid SMPN 1 Turi yang mengikuti susur Sungai Sempor dan terjebak arus deras.

"Saya langsung lari ke bawah, ternyata ada sekumpulan anak-anak dengan seragam Pramuka yang minta tolong, ada juga yang menangis, saya langsung terjun ke sungai," beber pria yang juga petani tersebut.

Seorang diri, Kodir mampu menyelamatkan puluhan siswa yang terjebak arus deras di Sungai Sempor. "Saya mengambil tangga agar mereka bisa naik ke sisi sungai. Tangga juga saya pakai untuk menyeberangi Kali Sempor. Saat itu siswa yang hanyut kebanyakan wanita," ucapnya, dikutip dari Solopos.com.

Simak video pilihan berikut ini:

Menuai Simpati Warganet

Pramuka tenggelam di Sleman
Evakuasi peserta susur sungai Pramuka SMPN 1 Turi Sleman dilakukan di tengah hujan yang cukup lebat. (Liputan6.com/Wisnu Wardhana)

Kedalaman Kali Sempor yang biasanya hanya setengah meter menjadi sekitar dua meter kala itu. Ia mengaku mendengar banyak suara tangisan dari peserta susur sungai.

"Anak-anak banyak yang nangis, saya sih maunya nolong semuanya, tapi apa boleh buat, saya hanya berusaha semaksimal mungkin, saya saja hampir tenggelam," ungkap Kodir.

Kodir tak menghitung berapa jumlah siswa yang ia selamatkan dari derasnya Sungai Sempor. Ia hanya mengingat suara tangisan dan wajah ketakutan. "Saya sedih kalau mengingat kejadian itu," lanjutnya.

Kodir menjadi viral di media sosial setelah kisah inspiratif di balik tragedi susur Sungai Sempor diunggah pengguna akun Facebook, Antox King ke Grup Facebook Mancing Mania Jogjakarta (MMJ) pada Sabtu (22/2/2020) pukul 17.53 WIB.

Pemilik akun Facebook Antox King, Sudianto, 43, yang merupakan tetangga Kodir membagikan kisah itu demi menebar inspirasi.

"Saya bagikan ke grup Facebook Mancing Mania Jogjakarta agar para pemancing lainnya terinspirasi, sampai saat ini sudah ada 8.000 komentar dan like, kebetulan saya dan Mas Kodir hobi mancing. Semoga kebaikan Mas Kodir menular kepada pemancing lainnya," kata Sudianto.

Dapatkan berita menarik Solopos.com lainnya, di sini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya