RS Adam Malik Medan Belum Ada Rawat Pasien Suspect Corona

Pihak Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik angkat suara terkait kabar yang menyebut ada merawat pasien suspect virus corona COVID-19. Pasien dikabarkan berjumlah 4 orang rujukan dari berbagai rumah sakit di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut).

oleh Reza Efendi diperbarui 04 Mar 2020, 18:25 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2020, 18:25 WIB
Pihak RSUP Haji Adam Malik gelar konferensi pers terkait virus corona
Tim PINERE RSUP Haji Adam Malik menegaskan hingga saat ini belum ada pasien suspect virus corona yang dirawat

Liputan6.com, Medan Pihak Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik angkat suara terkait kabar yang menyebut ada merawat pasien suspect virus corona COVID-19. Pasien dikabarkan berjumlah 4 orang rujukan dari berbagai rumah sakit di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut).

Tim Penyakit Infeksi New-Emerging dan Re-Emerging (PINERE) RSUP Haji Adam Malik membantah hal tersebut, dan menegaskan hingga saat ini belum ada pasien suspect virus corona yang dirawat di rumah sakit yang terletak di Jalan Bunga Lau, Kecamatan Medan Tuntungan itu.

"Belum ada. Hingga saat ini pasien suspect COVID-19 belum ada dirawat di rumah sakit ini," kata Koordinator Penanganan CCOVID-19 RSUP Haji Adam Malik, dr Ade Rahmaini, Rabu (4/3/2020).

Disebutkan Ade, pihaknya memang ada merawat 4 orang yang dimaksud. Namun, dari keempat orang tersebut tidak ada satupun yang suspect corona. Mereka masing-masing pasien rujukan dari RSU Murni Teguh, RSU Haji, Padang Sidempuan, dan salah satu klinik di Medan.

"Pasien yang dari klinik itu, datang ke rumah sakit ini karena keinginannya sendiri. Setelah kita periksa, keempatnya negatif (corona) dan sudah dipulangkan pagi tadi," sebutnya.

Meski demikian, pihak RSUP Haji Adam Malik tetap melakukan pemantauan terhadap pasien dari RSU Haji. Pasien yang bersangkutan berstatus dalam pemantauan pihak Dinas Kesehatan Provinsi Sumut.

Pemantauan terhadap pasien rujukan dari RSU Haji dilakukan karena diketahui sempat berkomunikasi dengan Warga Negara Asing (WNA) berkebangsaan Singapura, karena bekerja sebagai tukang pijat.

"Tidak dapat dipastikan Warga Negara Asing itu suspect corona atau tidak," terangnya.

Sebagai langkah antisipasi untuk ke depannya, pihak RSUP Haji Adam Malik menyediakan sebanyak 11 kamar isolasi. Kamar ini akan digunakan jika ditemukan pasien suspect corona.

"Tentunya, dengan peralatan medis yang sesuai prosedur dari Kementerian Kesehatan," ungkap Ade.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya