Evaluasi PSBB di Jawa Barat, Ini Hasilnya

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan hasil evaluasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di 10 daerah di Jabar.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 30 Apr 2020, 02:30 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2020, 02:30 WIB
PSBB Bandung Raya
Sejumlah aparat kepolisian memeriksa pengendara yang melintas di Kota Bandung, saat diberlakukannya Pembatasa Sosial Berskala Besar (PSBB), Rabu (22/4/2020). (Humas Kota Bandung)

Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan hasil evaluasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di 10 daerah di Jabar. PSBB meliputi wilayah Bodebek (Bogor, Depok, dan Bekasi) serta Bandung raya meliputi Kota dan Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang.

PSBB Bodebek berlangsung dari 15-28 April 2020 dan akan diperpanjang hingga dua minggu ke depan. Sementara PSBB Bandung raya berlangsung mulai 22 April-5 Mei 2020.

Hasil evaluasi PSBB di kedua zona itu pun bisa terlihat dari angka pertumbuhan kasus positif Covid-19 yang cenderung stabil dan mobilitas sosial masyarakat.

"Sejak diberlakukannya PSBB rasio pertumbuhan kasus positif Covid-19 ternyata menjadi lebih stabil. Tapi kalau dirata-rata, kita harus berpikir positif dan semangat, bahwa kasus penambahannya tidak ekstrem tapi cenderung stabil di 40-an kasus per hari," ujar pria yang akrab disapa Emil itu saat menggelar rapat koordinasi terkait persiapan PSBB tingkat provinsi bersama bupati/wali kota, Rabu (29/4/2020).

Di lima daerah Bodebek, kata Emil, juga terjadi penurunan kasus positif Covid-19 setelah satu minggu diterapkannya PSBB. Hal yang sama juga terjadi di Bandung raya, kecuali Kota Cimahi yang mengalami peningkatan kasus setelah diterapkannya PSBB.

Emil juga menyatakan, angka kesembuhan pasien positif Covid-19 di Jabar meningkat setelah diterapkannya PSBB.

"Alhamdulillah kesembuhan setelah PSBB ini yang tadinya kalah kecepatannya oleh yang meninggal, sekarang persentase kecepatan yang sembuh sudah lebih tinggi dari yang meninggal dunia," ujarnya.

"Kesimpulannya, PSBB ini karena kedisiplinan berhasil menurunkan potensi infeksi, bisa menurunkan potensi replikasi karena orang-orang tidak berkeliaran, tidak berkerumun dengan ketegasan PSBB," kata Emil menambahkan.

Sementara dari sisi mobilitas sosial masyarakat, PSBB tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap kondisi lalu lintas kendaraan. Di wilayah yang menerapkan PSBB, seperti kondisi lalu lintas di lima kabupaten/kota Bodebek cenderung sama dan hanya terdapat peningkatan 9,6% menjelang awal Ramadan.

Sementara di Bandung raya, sejak diberlakukannya PSBB kondisi lalu lintas di lima kabupaten/kota cenderung menurun sebesar 9,6%.

"Jadi, artinya kalau dari sisi lalu lintas sama-sama saja. Tapi dari penurunan kasus positif Covid-19, Alhamdulillah lebih menggembirakan," katanya.

Simak Video Pilihan Berikut Ini

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya