Aneh, 3 Kepala Lingkungan di Mamuju Dicopot Usai Bagikan Sembako

Tiga kepala lingkungan di Kelurahan Sinyonyio, Kecamatan Kalukku, Mamuju, Sulawesi Barat dicopot dari jabatannya setelah membagikan bantuan sembako dari seorang anggota DPR RI

oleh Abdul Rajab Umar diperbarui 21 Mei 2020, 11:33 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2020, 10:00 WIB
Pencopotan jabatan
Tiga kepala lingkungan di Mamuju yang dicopot setelah membagikan sembaki ke masyarakat (Liputan6.com/Abdul Rajab Umar)

Liputan6.com, Mamuju - Nasib nahas dialami oleh tiga kepala lingkungan di Kelurahan Sinyonyoi, Kecamatan Kalukku, Mamuju, Sulawesi Barat. Bagaimana tidak, mereka dicopot dari jabatannya setelah membagikan bantuan sembako dari seorang anggota DPR RI.

Mereka adalah Ahad, Jasman dan Abdul Wahab. Tidak ada alasan jelas mengenai pencopotan mereka yang secara tiba-tiba itu. Padahal selama ini kinerja ketiga kepala lingkungan itu terbilang sangat bagus.

"Padahal niat kami cuma satu, membagikan sembako kepada masyarakat, karena memang pada saat ini kita memang butuh," kata Ahad saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (21/05/2020) malam.

Apa lagi menurut Ahad, sembako yang dibagikan itu merupakan bantuan dari perwakilan masyarakat sendiri di Senayan, yang mereka pilih saat Pemilu lalu. Jadi pembagian sembako itu murni bantuan untuk masyarakat yang sedang kesusahan.

"Apakah salah kalau Pak Suhardi Duka membantu konstituennya. Jadi kami dicopot bukan karena menyimpan atau menimbun sembako, tapi karena membagikan sembako," ujar Ahad.

Ahad menduga, pencopotan dirinya dan dua kepala lingkungan lainnya, ada unsur politik, karena tahun ini, kontestasi Pilkada di ibukota provinsi ke-33 itu akan berlangsung. Apa lagi santer terdengar, anak dari Suhardi Duka akan menjadi penantang petahana di Pilkada nantinya.

"Tidak ada maksud kita mau menjatuhkan pemerintah kabupaten, kita murni membantu warga, kita juga tidak mungkin menolak bantuan sembako kalau ada yang memberikan disaat seperti ini," ujar Ahad.

Ahad berharap, segala urusan politik di masa pendemi ini bisa dikesampingkan dahulu, utamakan membantu masyarakat. Jadi, selama ada bantuan yang diberikan untuk masyarakat tidak ada salahnya untuk diterima kemudian dibagikan.

"Kita ini sebagai masyarakat, apa lagi di tengah pendemi ini tetap meminta bantuan dari siapapun," tutur Ahad.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut:

Penjelasan Lurah

Sementara itu, Lurah Sinyonyoi Amiruddin membenarkan tiga kepala lingkungannya dicopot sementara, usai membagikan sembako dari anggota DPR RI. Ia juga mengakui jika pencopotan itu berdasarkan perintah dari atasannya di Pemkab Mamuju.

"Tidak usah saya katakan dari bupati atau siapa ini perintah. Yang jelas saya menjalankan perintah dari atas untuk berhentikan tiga kepala lingkungan ini," kata Amiruddin.

Padahal menurut Amiruddin, tiga orang yang dicopot itu memiliki kinerja yang sangat baik, bahkan menjadi ujung tombaknya, karena mereka betul-betul bekerja untuk masyarakat. Ia pun menilai, apa yang dilakukan oleh ketiganya sama sekali tak salah.

Apa lagi, memang sudah disepakati, jika pembagian sembako yang masuk di kelurahannya akan diatur oleh kepala lingkungan. Hal itu dilakukan agar semua warga kebagian bantuan, sehingga tidak ada keributan akibat warga yang protes.

"Saya pribadi melihat kalau sisi kemanusiaan tidak ada salahnya. Tapi kita pahamlah sekarang, kalau kita analisa jelas ada hubunganya soal momentum mau Pilkada ini," jelas Amiruddin.

Karena itu, Amiruddin menilai, ketiga kepala lingkungannya itu merupakan korban politik. Padahal dari awal mereka sudah setuju, tidak ada unsur politik dalam pembagian sembako pada 9 Mei itu. Namun, masih ada beberapa pihak yang menilainya lain, sehingga mereka dilaporkan.

"Saya berikan penjelasan bahwa ada perintah dari 'atas'. Mereka juga sudah legowo rela diberhentikan karena yang mereka lakukan untuk masyarakat," terang Amiruddin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya