Digaruk Satpol PP, Pendapatan Pengemis Ini Rp800 Ribu per Hari

Tugiman mengatakan penghasilannya 25 itu sebenarnya Rp250 ribu per hari. Ketika mengatakan 50-80 bisa jadi maksud sebenarnya Rp500 ribu - Rp800 ribu per hari

diperbarui 30 Jun 2020, 00:40 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2020, 00:30 WIB
Pengemis Dadakan yang Membandel Akan Dikarantina di Gedung Tua di Palembang
Para pengemis dadakan yang duduk di pinggir jalan di kawasan Jakabaring Palembang, dibawa ke mobil Satpol-PP Palembang untuk dibina (Liputan6.com / Nefri Inge)

Sragen - Seorang pengemis asal Ngrampal, Sragen, digaruk Satpol PP, Senin (29/6/2020). Pengemis yang diketahui bernama Tugiman (55) itu merupakan warga Dukuh Klego, Desa Karangudi, Ngrampal, Sragen.

Tugiman ditangkap petugas Satpol PP Sragen ketika mengemis di simpang empat Sarikat Islam. Pengemis itu digaruk aparat Satpol PP Sragen lantaran bersikap tidak sopan, bahkan terkesan menantang saat ditanya. Padahal, saat itu Satpol PP tidak bermaksud melakukan razia pengemis.

“Saat itu petugas sedang menertiban reklame tak berizin di sekitar Nglorog. Saat pulang melihat ada orang pengemis meminta-minta. Saat ditanya malah memelototi petugas. Akhirnya, dibawa ke Kantor Satpol PP Sragen,” ujar Kepala Satpol PP Sragen, Heru Martono, saat berbincang dengan Solopos.com.

Heru menjelaskan Tugiman tidak jujur saat diminta menjelaskan alasannya mengemis. Padahal, hal tersebut termasuk yang dilarang dalam peraturan daerah (perda) Sragen.

Setelah berulang kali ditanyai, Tugiman akhirnya mengaku menjadi pengemis di Sragen selama enam bulan terakhir. Bukan hanya di Sragen, dia juga mengemis di Solo hingga ke Ngawi, Jawa Timur.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Pendapatan Setengah Hari Rp250 Ribu

Alasan Warga Palembang Nekat Mengemis Sembako di Pinggir Jalan
Wawako Palembang Fitrianti Agustinda mengedukasi pasangan suami istri (pasutri) yang ditemui duduk di pinggir jalan, untuk tidak melakukan aksi meminta-minta (Liputan6.com / Nefri Inge)

Tugiman ditangkap setelah mengemis setengah hari. Dia pun menghitung hasil kerjanya sejak pukul 07.00 WIB hingga 12.00 WIB dengan mengemis, yakni sebesar Rp250 ribu. Dia mengaku hari ini sepi, sehingga hanya bisa mengumpulkan uang tersebut.

Saat ditangkap Satpol PP Sragen, Tugiman berpenampilan layaknya pengemis dengan pakaian lusuh. Dia memakai topi abu-abu dobel dengan kopiah serta membawa tas hitam berisi uang recehan hasil mengemis.

“Tadi saya berangkat naik sepeda angin saya titipkan di Pasar Made lalu naik bus turun Sragen. Dari rumah bawa uang saku Rp70 ribu Dan hasilnya Rp250 ribu dalam setengah hari. Iya, hari ini sepi. Biasanya kalau ramai dapat 50. Kalau di Palur bisa dapat 80,” ujar Tugiman.

Mendengar hal tersebut, Heru menduga maksud Tugiman mengatakan penghasilannya 25 itu sebenarnya Rp250 ribu per hari. Ketika mengatakan 50-80 bisa jadi maksud sebenarnya Rp500 ribu - Rp800 ribu per hari.

Apa yang disampaikan Heru itu pun ternyata tidak dibantah Tugiman. Hal itu pun membuat Heru hanya bisa geleng-geleng kepala.

 


Tugiman si Pengemis Mengaku Kapok

Pengemis di Bogor tepergok memiliki mobi
Pengemis di Bogor tepergok memiliki mobi

Selain di jalan protokol, Tugiman si pengemis ini mengaku meminta-minta di sejumlah kampung di Sragen.

“Ya, bilangnya meminta seikhlasnya begitu. Kadang sampai Mojo dan Kalibening. Sudah enam bulan saya meminta-minta," kataTugiman.

Namun kini Tugiman mengaku kapok. Dia berjanji tidak akan mengemis lagi dan ingin berganti pekerjaan menjadi pemulung.

“Saya janji yang disaksikan Allah. Kalau boleh saya bekerja jadi pemulung saja,” katanya, di hadapan Heru dan sejumlah pegawai Satpol PP Sragen.

Dapatkan berita menarik Solopos.com lainnya, di sini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya