Liputan6.com, Aceh - Misteri tewasnya seorang nenek peminta-minta di Aceh Utara akhirnya terungkap. Pelaku pembunuhan tersebut tidak lain adalah anaknya sendiri, orang yang juga pertama kali menemukan jasad korban.
Hal tersebut terbongkar setelah polisi mengolah tempat kejadian perkara serta melakukan pemeriksaan awal. Motifnya hanya hal sepele, yakni, karena keinginan pelaku yang meminta uang untuk membeli rokok tidak dipenuhi oleh korban.
Agaknya, pelaku bernama Nasrul berumur 43 (sebelumnya ditulis 35) memang berniat menyatroni ibunya, Fatimah (63). Keterangan polisi menyebutkan bahwa saat menyamper korban, Senin (8/06/2020), pelaku sengaja membawa sebilah pisau bersamanya, yang diambilnya dari bawah pohon pisang tidak jauh dari rumah penjagalan tersebut.
Advertisement
Pelaku pun masuk ke rumah ibunya dengan cara-cara yang tidak lazim. Bukan melalui pintu depan seperti yang dilakukan orang kebanyakan, Nasrul malah menyengaja masuk melalui dinding rumah ibunya yang terbuat dari karung padi.
Baca Juga
Sesampai di dalam rumah, Nasrul lalu meminta uang kepada ibunya dengan paksa ibunya sebanyak Rp300 ribu. Fatimah menjawab bahwa dirinya tidak memiliki uang sebanyak itu.
"Selanjutnya, terduga pelaku meminta uang sebanyak Rp.20 ribu untuk membeli rokok," jelas Kasat Reskrim Polres Aceh Utara, AKP Rustam Nawawi dalam keterangan diterima Liputan6.com, Rabu.
Karena ibunya menjawab bahwa dirinya tidak memiliki uang sama sekali, Nasrul pun mengancam sambil mengacung-acungkan pisau yang dibawanya tadi. Rupanya, jawaban Fatimah selanjutnya telah membuat anak yang pernah disusui dan disapihnya dengan susah payah itu gelap mata.
"Gorok saja leher saya! Biar saya dapat surga!," demikian lantang Fatimah, sebelum anaknya tersebut menggorok lehernya.
Setelah membunuh ibunya, Nasrul membalikkan tubuh yang sudah tidak bernyawa itu untuk merekayasa kematian Fatimah. Ia lalu membuka pintu belakang rumah ibunya kemudian meletakkan pisau yang digunakannya barusan ke samping kamar lalu keluar melalui dinding rumah yang sebelumnya ia lewati.
"Setelah keluar kemudian terduga pelaku duduk di septic tank guna membersihkan tangan dengan tanah dan daun pisang," lanjut Rustam.
Untuk memuluskan rencana rekayasa pembunuhan tersebut, ia pun menuju kekedai kopi seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Namun, belum sempat memesan kopi, Nasrul yang sedang diliputi rasa gelisah itu segera bangkit dan memutuskan untuk kembali lagi ke rumah ibunya.
Sesampai di rumah ibunya, Nasrul menggedor rumah salah seorang tetangga lalu memberitahu bahwa dirinya menemukan ibunya sudah tiada. Ia juga mendatangi rumah saudaranya untuk memberitahu hal yang sama sebelum akhirnya polisi mengendus banyaknya kejanggalan mengenai kematian wanita berusia lanjut itu.
Sebelumnya diberitakan bahwa seorang nenek di Gampong Mns. Panton Labu, Kecamatan Tanoh Jambo Aye, Aceh Utara ditemukan tewas dengan kondisi leher tergorok. Adalah Nasrul, anak korban, yang awalnya disebut-sebut penemu jasad korban, yang rupanya merupakan aktor utama di balik pembunuhan sadis tersebut.