Liputan6.com, Banten - Gempa bumi Magnitudo 5,1 mengguncang wilayah Rangkasbitung, Banten, Selasa siang (7/7/2020). Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, episenter gempa terletak pada koordinat 6,70 LS dan 106,15 BT , atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 18 km arah Barat Daya Rangkasbitung, Banten, pada kedalaman 87 km.
Daryono Kabid Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa menengah, akibat adanya deformasi pada Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Lempeng Eurasia, tepatnya di bawah Banten Selatan.
Baca Juga
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik (Thrust Fault).
Advertisement
Guncangan gempa ini dirasakan di daerah Lebak III-IV MMI, Cihara, Rangkasbitung, Bayah, Pandeglang, Malingping, Cibeber, Banjarsari, Sukabumi III MMI, Jakarta, Depok, Bandung II-III MMI, Tangerang Selatan, Bakauheni II MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
Guncangan gempa ini sangat dirasakan di Jakarta karena adanya efek soft sedimen/tanah lunak (local site effect) di Jakarta sehingga resonansi akibat tebalnya lapisan tanah lunak ini membuat gempa sangat dirasakan.
Hingga Selasa siang, 7 Juli 2020, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
Sementara itu, Tama seorang warga Kampung Kadu kupak, Desa Juhut, Kecamatan Karang Tanjung, Pandeglang, mengaku merasakan getaran gempa, namun tidak begitu kuat.
"Tapi sinyal hape sempat naik turun enggak seperti biasanya," katanya. Hal tersebut juga dirasakan beberapa warga lainnya.
Pantauan Liputan6.com di Kota Serang - Baros (Kabupaten Serang) dan di Cadasari di Pandeglang Banten tidak ada kerusakan berarti akibat gempa tersebut, kondisi masih aman dan aktivitas warga masih berjalan normal.