Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah lindu mengguncang beberapa wilayah di Bumi Pertiwi pada hari ini, Kamis (10/4/2025). Hingga pukul 20.30 WIB, terjadi lima kali gempa hari ini di Indonesia.
Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan setidaknya lima kejadian lindu yang tersebar di berbagai daerah Indonesia, baik di Pulau Jawa, Sulawesi, hingga Papua.
Baca Juga
Gempa bumi pertama terjadi siang tadi pada pukul 13:39:39 WIB di wilayah Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara. Lindu ini dilaporkan BMKG berkekuatan magnitudo 2,3 dengan kedalaman 10 kilometer.
Advertisement
Getaran gempa di Indonesia ini dirasakan MMI (Modified Mercalli Intensity) II-III di Kendari. Pusat lindu berada di darat 1 kilometer tenggara Konda, Konawe Selatan. Episenter gempa berada pada koordinat titik 4,07 Lintang Selatan (LS)-122,48 Bujur Timur (BT).
Kemudian, gempa kedua yang berkekuatan cukup signifikan terjadi pada pukul 14:53:26 WIB di Asmat, Provinsi Papua Selatan.
"Gempa ini memiliki kekuatan magnitudo 5,9 dengan kedalaman 60 kilometer," terang BMKG dikutip Liputan6.com dari laman resminya www.bmkg.go.id, Kamis (10/4/2025).
Episenter lindu berada pada koordinat titik 5,93 Lintang Selatan (LS)-138,77 Bujur Timur (BT). Pusat gempa berada di darat 105 kilometer tenggara Papua Selatan. Getaran lindu dirasakan MMI (Modified Mercalli Intensity) II-III di Merauke dan Boven Digoel.
Lalu, sekitar pukul 16:32:57 WIB, gempa kembali terjadi, kali ini di wilayah Jawa Barat, tepatnya Kota Bogor. Lindu bermagnitudo 2,9 menggetarkan dengan kedalaman 8 kilometer.
Episenter gempa berada pada koordinat titik 6,73 Lintang Selatan (LS)-106,58 Bujur Timur (BT). Pusat lindu berada di darat 28 kilometer barat daya Kota Bogor.
Getaran gempa bumi ini dirasakan MMI (Modified Mercalli Intensity) II-III di Kabandungan dan Kabupaten Bogor.
Â
Gempa Bumi Selanjutnya
Kemudian, selang beberapa menit kemudian, lindu kembali tercatat di wilayah Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tepatnya pukul 16:43:04 WIB.
"Pusat gempa berada di darat 15 kilometer tenggara Bantul," papar BMKG.
Lindu ini dilaporkan BMKG memiliki kekuatan magnitudo 2,9 dengan kedalaman 18 kilometer. Getaran gempa dirasakan MMI (Modified Mercalli Intensity) III di Bantul.
Episenter lindu berada pada koordinat titik 8,03 Lintang Selatan (LS)-110,40 Bujur Timur (BT).
Terakhir di hari ini pada pukul 18:55:01 WIB, gempa bumi dengan kekuatan 3,0 magnitudo tercatat terjadi di Dogiyai, Provinsi Papua Tengah. Getaran lindu dirasakan MMI (Modified Mercalli Intensity) II di Enarotali.
Episenter gempa berada pada koordinat titik 3,71 Lintang Selatan (LS)-136,01 Bujur Timur (BT). Pusat lindu berada di darat 33 kilometer barat laut Dogiyai.
Advertisement
Apa Itu dan Tanggap Bencana Gempa Bumi
Apa Itu Gempa Bumi?
Untuk diketahui, gempa bumi adalah bencana alam yang bersifat merusak. Fenomena ini bisa terjadi setiap saat dan berlangsung dalam waktu singkat. Dan Indonesia termasuk wilayah rawan akan bencana gempa.
Gempa bumi adalah bencana yang bisa menyebabkan kerugian nyawa dan materil.
Menurut WHO, secara global gempa bumi menyebabkan 750 ribu kematian selama kurun 1998-2017. Lebih dari 125 juta orang terkena dampak gempa bumi selama periode ini.
Tanggap Bencana Gempa Bumi
Meski tak bisa dicegah, gempa bumi adalah bencana yang bisa dihadapi. Salah satu cara menghadapi gempa bumi adalah tanggap akan bencana gempa bumi.
Contoh tanggap gempa bumi adalah mengetahui prosedur evakuasi dan mematuhi pedoman keselamatan ketika bencana ini datang.
Menurut BNPB, gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, akitivitas gunung api atau runtuhan batuan.
Menurut BMKG, gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.
Menurut WHO, gempa bumi adalah guncangan hebat dan tiba-tiba dari tanah, yang disebabkan oleh pergerakan antara lempeng tektonik di sepanjang garis patahan di kerak bumi.
Gempa bumi dapat mengakibatkan goncangan tanah, likuifaksi tanah, tanah longsor, retakan, longsoran, kebakaran dan tsunami.
Antisipasi Gempa Bumi Sebelum Terjadi
Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.
Sebelum Terjadi Gempa
- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.
- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.
- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.
- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.
- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.
- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah.
- Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi.
- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.
- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.
Advertisement
Saat dan Setelah Terjadi Gempa Bumi
Saat Terjadi Gempa
- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.
- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.
- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.
- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.
- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.
Setelah Terjadi Gempa
- Jika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.
- Periksa lingkungan sekitar Anda. Apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.
- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.
- Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.
- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.
- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa.
