Kronologi Kasus Pria di Palembang Tewas Dibunuh Keponakan

JUN (66) tewas mengenaskan di kediamannya usai ditikam keponakannya DE berkali-kali menggunakan pisau di Kota Palembang Sumsel.

oleh Nefri Inge diperbarui 10 Jul 2020, 04:30 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2020, 04:30 WIB
20160206-Ilustrasi-Pembunuhan-iStockphoto
Ilustrasi Pembunuhan dengan Senjata Tajam (iStockphoto)

Liputan6.com, Palembang - Selasa (7/7/2020) malam, menjadi malam terakhir yang dilewatkan JUN (66). Warga Jalan Kemas Rindo, Kelurahan Ogan Baru Kertapati Palembang Sumatera Selatan (Sumsel) ini, menghembuskan nafas terakhir usai melaksanakan Salat Magrib.

Pria paruh baya ini tewas dengan kondisi dadanya tertusuk senjata tajam (sajam) jenis pisau, yang tembus hingga ke punggung. Pelakunya sendiri tak lain adalah DE (36), yang merupakan keponakan kandung korban.

Ibu pelaku HA mengatakan, awalnya anaknya keluar rumah membawa pisau menuju rumah korban, yang tak jauh dari kediaman JUN.

"Anak saya yang lain tanya ke DE, mau kemana? Dia bilang mau menghabisi orang. Dikira cuma main-main. Ternyata DE ke rumah JUN, saya juga sedang berada di rumah JUN,” ucapnya di Palembang, Kamis (9/7/2020).

DE langsung masuk ke dalam rumah pamannya dan langsung menusukkan pisau ke bagian dada korban. Bahkan aksi brutalnya tersebut dilakukan beberapa kali, hingga tubuh korban jatuh tersungkur ke lantai penuh darah.

 

Saksikan Video Ini

Kalap

Pria di Palembang Tewas Dibunuh Keponakannya, Begini Kronologi hingga Penangkapan Tersangka
NE, istri korban menunjukkan foto korban JUN yang meninggal dunia usai dianiaya keponakannya sendiri di Kota Palembang Sumsel (Liputan6.com / Nefri Inge)

HA pun langsung berteriak ingin menghentikan aksi anaknya, setelah melihat korban jatuh bersimbah darah. Ternyata, DE langsung mendekati ibu kandungnya sendiri dan akan melakukan penganiayaan juga.

Ketika DE akan menganiayanya, HA langsung berteriak takbir beberapa kali. Barulah tersangka mengurungkan niatnya. DE langsung melarikan diri dan meninggalkan korban yang diduga meninggal dunia di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

“Saya dan warga langsung membawa JUN ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bari Palembang. Tapi JUN sudah meninggal dunia,” katanya.

Sebelum pembunuhan berencana ini dilakukan pelaku, anak HA sempat mengeluh kesal karena pamannya sering menegurnya. Karena korban mengingatkan pelaku agar tidak meminta uang ke sopir truk di wilayah Kemas Rindo Palembang.

Kelakuan tersangka ini juga, sempat dikeluhkan oleh para sopir truk hingga sampai ke telinga korban. Ternyata, teguran korban membuat DE emosi dan akhirnya melakukan pembunuhan tersebut.

"Almarhum dipercaya salah satu perusahaan agar mengamankan truk-truk muatan yang keluar-masuk Jalan Kemas Rindo. Tapi pelaku ini malah minta uang ke sopir truk,” ujarnya.

 

 

Tersangka Ditangkap

Jasad korban langsung dibawa ke RS Bhayangkara Palembang pada Selasa malam. Di hari Rabu (8/7/2020), jenazah korban langsung dimakamkan tak jauh dari kediamannya.

Kurang dari 24 jam setelah pembunuhan, tersangka DE berhasil ditangkap tim Unit IV Subdit III Jatanras Polda Sumsel, pada Rabu sore, sekitar pukul 16.30 WIB.

Tersangka pembunuhan JUN, ditangkap di kawasan Kemang Manis, Kecamatan Ilir Barat II Palembang pada Rabu sore.

Kapolsek Kertapati AKP Polin Pakpahan mengatakan, kasus ini sebelumnya sudah dilaporkan ke Polsek Kertapati Palembang. Namun kasus tersebut sudah dilimpahkan ke Jatanras Polda Sumsel.

“LP ditarik oleh Polda Sumsel, sekarang tersangka sudah ada di Polda Sumsel,” ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya