BNPB Nyatakan Ketua DPRD Riau Pakai Helikopter Tak Sesuai Peruntukan

Inspektorat BNPB menyatakan helikopter yang dipakai Ketua DPRD Riau Indra Gunawan Eet tidak sesuai peruntukannya dan menyalahi prosedur.

oleh Syukur diperbarui 01 Sep 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2020, 16:00 WIB
Helikopter BNPB yang sedianya digunakan untuk pemadaman kebakaran lahan digunakan Ketua DPRD Riau untuk kepentingan partai.
Helikopter BNPB yang sedianya digunakan untuk pemadaman kebakaran lahan digunakan Ketua DPRD Riau untuk kepentingan partai. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Inspektorat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merampungkan pengusutan helikopter bertuliskan BNPB yang dipakai Ketua DPRD Riau, Indra Gunawan Eet pada 12 dan 22 Agustus 2020.

Hasilnya, pemakaian helikopter BNPB oleh Sekretaris Golkar Riau itu menyalahi prosedur. BNPB menyatakan tidak akan membayar operasional helikopter itu karena tidak sesuai peruntukan.

Hal ini disampaikan Inspektorat II BNPB, Yulianto secara virtual bersama Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, Senin petang, 31 Agustus 2020.

"BNPB tidak bertanggung jawab ada penggunaan helikopter penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di luar prosedur," tegas Yulianto.

Yulianto menjelaskan, kewenangan penggunaan helikopter BNPB sudah diserahkan ke Pemerintah Provinsi Riau, dalam hal ini Komandan Satgas Karhutla. Tujuan penyerahan helikopter untuk daerah adalah penanganan kabut asap karena karhutla.

"Sehingga segala perhitungan kegiatan penggunaan helikopter diserahkan sepenuhnya oleh pimpinan daerah sesuai apa yang ditetapkan penggunaannya untuk penanganan Karhutla," terangnya.

Yulianto tidak menyebut apakah akan ada sanksi terhadap penggunaan helikopter di luar prosedur itu, misalnya penarikan ke pusat. Dia hanya menyebut helikopter itu disewa per jam yang dibayar sesuai peruntukan saja.

"Karena itu bukan heli BNPB tapi heli sewa dan dibayar sesuai yang digunakan. Kalau digunakan di luar prosedur tidak kita bayar, gitu saja," kata Yulianto.

Sebelumnya, video Ketua DPRD Riau Indra Gunawan Eet menggunakan helikopter BNPB itu beredar luas di masyarakat. Saat turun dari helikopter, Indra Gunawan disambut masyarakat berbaju dan jas yang ada lambang pohon beringin.

Pemakaian pertama diduga digunakan untuk menghadiri Musda Golkar di Kabupaten Bengkalis. Sementara pemakaian kedua diduga untuk menghadiri Musda Golkar di Kabupaten Indragiri Hilir. 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Dibela Gubernur Riau

Gubernur Riau, Syamsuar
Gubernur Riau, Syamsuar menyambangi gedung KPK, Jakarta, Rabu (20/1). KPK menerima kunjungan kepala daerah yang baru dilantik untuk beraudiensi mengenai upaya pencegahan korupsi melalui program koordinasi dan supervisi. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Indra Gunawan Eet sudah mengklarifikasi pemakaian helikopter BNPB ini. Bakal calon bupati di Bengkalis ini menyebut helikopter dipakai untuk meninjau karhutla di Kabupaten Bengkalis.

Sementara pemakaian helikopter kedua, mantan pimpinan DPRD Bengkalis ini menyebut untuk meninjau ilegal logging. Diapun menyebut tak masalah Ketua DPRD memakai helikopter karena tidak digunakan untuk kepentingan partai.

Gubernur Riau Syamsuar dikonfirmasi pada 25 Agustus 2020 berusaha membela orang separtainya itu. Mantan Bupati Siak ini menyebut pemakaian helikopter itu untuk memantau kebakaran lahan.

"Dipergunakan Ketua DPRD patroli, sehingga waktu patroli Ketua DPRD numpang di sana (helikopter)," tegas Syamsuar.

Ketua Golkar Riau ini membantah helikopter digunakan Indra Gunawan untuk kepentingan partai. Syamsuar juga menyebut dirinya bersama Eet, tapi berada di helikopter lain.

"Saya saja pakai helikopter swasta, saya datang tidak divideokan saat itu," jelas Syamsuar.

Syamsuar mengganggap biasa Ketua DPRD tidak didampingi pihak BNPB ataupun BPBD ketika memantau kebakaran lahan. Alasannya Ketua DPRD termasuk anggota forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda).

"Karena dia termasuk Forkopimda dan anggota Satgas Karhutla juga," jelas Syamsuar.

Syamsuar menyebut video ini dimanfaatkan untuk kepentingan politis menjelang Pilkada di Riau. Apalagi, Eet termasuk salah satu bakal calon kepala daerah.

"Ini politik karena mau Pilkada, Musda Golkar itu malam. Saya juga disambut saat itu tapi kenapa tak divideokan," sebut Syamsuar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya