Keren, TNI Bikin Mesin Cuci Tangan Otomatis Tanpa Sentuh

Dengan menggunakan mesin cuci otomatis, warga di tempat umum lebih mudah cuci tangan tanpa ikut menyebarkan Covid-19.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 23 Okt 2020, 20:00 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2020, 20:00 WIB
Dandim 0611 Garut, Letkol CZI Deni Iskandar bersama Kajari Garut Sugeng Hariadi dan Bupati Garut Rudy Gunawan, memperlihatkan mesin cuci otomati inovasi kodim 0611 Garut.
Dandim 0611 Garut, Letkol CZI Deni Iskandar bersama Kajari Garut Sugeng Hariadi dan Bupati Garut Rudy Gunawan, memperlihatkan mesin cuci otomati inovasi kodim 0611 Garut. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Untuk menghentikan penyebaran Covid-19, anggota komando distrik militer (Kodim) 0611 Garut, Jawa Barat, berhasil membuat inovasi alat pencuci tangan minim sentuh atau Mesin Cuci Automatic Touchless NN-0611.

Mesin cuci ini diklaim memiliki tingkat akurasi mengurangi sentuhan tangan pada alat cuci, seperti bekas sabun cair atau tisu, selepas membersihkan atau mengeringkan tangan.

Dandim 0611/Garut, Letkol CZI Deni Iskandar menyampaikan, ide munculnya mesin cuci Automatic Touch Less NN-0611 ini, melihat kurang efektifnya alat pencuci tangan bagi masyarakat yang beredar saat ini.

“Kita kan sering lihat tempat cuci tangan, kemudian sabunnya pun dipijit dengan tangan sendiri selain itu pengeringan kurang efektif,” kata dia, beberapa waktu lalu.

Memakai masker, menjaga jarak&hindari kerumunan, serta mencuci tangan dengan sabun

Dari kondisi itu, kemudian terlintas menghasilkan alat yang bisa menggabungkan penggunaan tempat sabun dengan tisu, sehingga proses cuci dan pengeringan tangan menjadi lebih efektif.

“Makanya kita ciptakan alat pencuci tangan Touchless (kurangi sentuhan-red) NN 0611, NN ini diambil dari singkatan New Normal 0611,” ujarnya bangga.

Dengan hadirnya alat ini, diharapkan masyarakat lebih efektif saat mencuci tangan termasuk pengeringan, sehingga lebih rajin menggunakan alat kesehatan tersebut.

“Alat ini cukup efektif, terutama saat disimpan ditempat umum seperti pasar ataupun mall,” ujar dia.

Deni menyatakan, temunnya ini sudah diujicobakan di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung dengan hasil memuaskan.

Alhamdulillah mesin ini sudah layak secara ITE,” ujarnya.

Ihwal rencana produksi massal, ia menunggu tawaran dan kerjasama pihak lain, termasuk pemda Garut, sebagai upaya bersama untuk menghentikan penyebaran Covid-19.

“Insyaalloh kalau kedepannya beliau (beliau) menginginkan produksi masal, tentunya kami siap, karena kalau udah berani Louncing otomatis secara produksi kita harus berani,” ujarnya.

Hingga kemarin, total kasus positif Covid-19 di Garut mencapai 442 kasus, rinciannya 148 Kasus isolasi RS/perawatan, 279 Kasus sembuh dan 15 Kasus meninggal.

Untuk itu dibutuhkan kesadaran dan kewaspadaan seluruh masyarakat, termasuk lingkungan keluarga, upaya menghindari terjadinya klaster baru di lingkungan keluarga.

Salah satunya dengan memakai masker di rumah, terapkan etika batuk dan bersin yang baik, cuci tangan dengan sabun, makan bergizi seimbang, istirahat yang cukup serta kelola stres.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya