Waspada Penularan Covid-19 dari Gelombang Besar Pemudik di Garut

Meskipun telah dilakukan pengetatan, namun dalam kenyataannya jumlah pemudik ke Garut, masih terbilang tinggi

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 18 Mei 2020, 14:00 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2020, 14:00 WIB
Wabup Garut Helmi Budiman tengah memimpin jalannya evaluasi PSBB di kabupaten Garut, menjelang berakhirnya status itu, 20 Mei mendatang.
Wabup Garut Helmi Budiman tengah memimpin jalannya evaluasi PSBB di kabupaten Garut, menjelang berakhirnya status itu, 20 Mei mendatang. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Pemerintah Daerah Garut, Jawa Barat terus meningkatkan kewaspadaan dan penjagaan ketat, menghadapi puncak limpahan pemudik Idul Fitri tahun ini.

Wakil Bupati Garut Helmi Budiman yang memimpin jalannya evaluasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tingkat kabupaten mengatakan, kedatangan jumlah pemudik saat ini terus meningkat meskipun upaya PSBB telah ditempuh pemerintah.

“Jumlah pemudik ke Garut itu sekitar 171 ribu, nah sudah ke Garut sekitar 70 ribu, jadi kemungkinan ke Garut ada sekitar 100 ribu lagi,” ujar Helmi, Ahad (17/5/2020).

 

Menurut Helmi, ancaman kedatangan migrasi pemudik dalam jumlah besar masih menghantui pemda Garut, terutama menjelang lebaran Idul Fitri tiba.

Meskipun himbauan larangan mudik sudah disampaikan, namun fakta di lapangan, kedatangan warga pemudik asal kota cukur Garut, masih terbilang tinggi.

 “Akhirnya kita evaluasi terutama di beberapa lokasi ceck point diperketat lagi, sebab di cek poin itu kita kemarin bisa menemukan satu kasus positif,” ujarnya.

Tidak hanya itu, untuk menekan penyebaran covid-19 secara masif, dia juga meminta masyarakat melakukan isolasi mandiri bagi seluruh pendatang atau pemudik. “Mohon agar diperlakukan isolasi sesuai prosedur,” ucapnya.

Sementara bagi mereka yang sudah diidentifikasi reaktif dan positif, segera melakukan pemeriksaan di Klinik Medina dan RSUD dr. Slamet yang telah disiapkan pemerintah Garut.

“Jadi ini mohon kepada masyarakat agar lebih ketat lagi,” ujar dia. 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Perkembangan Terkini Covid-19 di Garut

Beberapa petugas tengah melakukan pemantaun data di Command Center Garut, jalan Pendopo Kabupaten, Garut, Jawa Barat.
Beberapa petugas tengah melakukan pemantaun data di Command Center Garut, jalan Pendopo Kabupaten, Garut, Jawa Barat. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Helmi mengakui, dibanding tahun lalu pada momen yang sama, jumlah pemudik yang datang ke kabupaten Garut tahun ini, berkurang hingga 50 persen.

“Tetapi memang 50 persen kan juga masih banyak, kita juga tidak mau naik lebih banyak lagi, sehingga resiko penyebaran menjadi lebih besar,” ungkap dia.

Ihwal penerapan status PSBB yang akan segera berakhir 20 Mei mendatang, lembaganya hingga kini belum memastikan apakah diperpanjang atau tidak.

“Besok saya, pak Sekda (Sekretaris Daerah), pak Bupati akan melakukan evaluasi semuanya,” kata dia.

Untuk menekan terjadinya penyebaran Covid-19, Pemda Garut kembali melakukan pengecekan kesehatan warga di 22 titik cek point. Hasilnya, terjadi penambahan kasus ODP sebanyak 5 orang.

Sedangkan total kasus Covid-19 di Garut hingga hari ini mencapai  3.365 kasus, dengan rincian OTG sebanyak 744 orang, dimana 312 masih dalam tahap observasi dan 432 selesai masa observasi tanpa ada kasus kematian.

Kemudian ODP sebanyak 2.552 kasus, dengan rincian sebanyak 125 kasus masih pemantauan, 4 kasus dalam perawatan, dan 2.423 selesai pemantauan dan  13 diantaranya meninggal.

Jumlah PDP sebanyak 58 kasus, 5 kasus sedang dalam perawatan dan 53 kasus selesai pengawasan dan 15 pasien diantaranya meninggal dunia.

Khusus pasien positif terdapat 11 kasus, rinciannya sebanyak 7 mendapat perawatan di rumah sakit, 1 kasus isolasi mandiri di rumah menunggu hasil laboratorium, 2 kasus dinyatakan sembuh, dan 1 kasus meninggal.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya