Ridwan Kamil Minta Mahfud MD Ikut Tanggung Jawab Soal Kerumunan Rizieq Shihab

Ridwan Kamil meminta Menkopolhukam Mahfud MD ikut bertanggung jawab atas kasus kerumunan yang menyeret nama Rizieq Shihab.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 16 Des 2020, 13:26 WIB
Diterbitkan 16 Des 2020, 13:26 WIB
Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil usai menjalani pemeriksaan di Mapolda Jabar mengenai kasus kerumunan acara Megamendung Rizieq Shihab. (Liputan6.com/ Huyogo)

Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil angkat suara terkait riuhnya rentetan kasus kerumunan yang melibatkan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. Emil, sapaan akrabnya, meminta Menteri Politik, Hukum, dan HAM (Menkopolhukam) Mahfud MD untuk ikut bertanggung jawab atas kasus kerumunan yang menyeret nama Rizieq Shihab di berbagai tempat.

Menurut Emil, salah satu keriuhan dimulai karena pernyataan Menko Polhukam, Mahfud MD terkait kepulangan Rizieq ke Indonesia.

Hal itu dia sampaikan usai menjalani pemeriksaan di Mapolda Jabar mengenai kasus kerumunan acara Megamendung. Beberapa waktu sebelumnya, ia pun menjalani pemeriksaan serupa di Bareskrim Polri.

"Izinkan saya beropini secara pribadi terhadap rentetan acara ini. Pertama, menurut saya semua kekisruhan yang berlarut-larut ini dimulai sejak adanya statement dari Pak Mahfud yang mengatakan penjemputan HRS itu diizinkan," ujar Emil dalam konferensi pers di Gedung Ditreskrimum Polda Jabar, Rabu (16/12/2020).

Emil menjelaskan, pernyataan Mahfud MD saat Rizieq akan pulang ke Indonesia di bandara yang dimaksud adalah mengizinkan asalkan dilakukan dengan tertib. Pernyataan tersebut disinyalir jadi multitafsir dan membuat ribuan massa datang ke bandara untuk menjemput Rizieq sehingga terjadi kerumunan.

Menurut Ridwan Kamil, kondisi itu pun membuat diskresi terhadap program Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah daerah, seperti di Jakarta, Banten, dan daerah lainnya.

"Di situlah menjadi tafsir dari ribuan orang yang datang ke bandara, 'selama tertib dan damai boleh'. Sehingga terjadi kerumunan yang luar biasa. Nah, ada tafsir ini seolah-lah diskresi dari Pak Mahfud kepada PSBB di Jakarta, di Jabar dan lain sebagainya," tuturnya.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Keadilan Sesuai Tempatnya

Emil pun mengutip terkait keadilan harus mampu menempatkan sesuatu sesuai dengan tempatnya. Terkait hal itu, ia berpendapat bahwa sudah seharusnya Mahfud MD harus ikut bertanggung jawab atas setiap kerumunan yang menghadirkan Rizieq Shihab.

"Jadi beliau harus bertanggung jawab, tidak hanya kami kepala daerah yang dimintai klarifikasinya. Jadi semua punya peran yang peran yang perlu diklarifikasi," tuturnya.

Selain menyinggung Mahfud, Emil juga mempertanyakan kepala daerah di Banten tak diperiksa kaitan kasus kerumunan Rizieq Shihab di Bandara Soekarno-Hatta. Padahal, saat kehadiran Rizieq di sana juga terjadi kerumunan. 

"Berikutnya kalau Gubernur Jabar diperiksa, DKI diperiksa, kenapa peristiwa di bandara tidak diperiksa. Berarti kan harusnya bupati tempat bandara yang banyak itu dan gubernurnya juga harusnya mengalami perlakuan hukum yang sama seperti yang saya alami sebagai warga negara yang baik, kan begitu. Ini kan tidak terjadi," katanya. (Huyogo Simbolon)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya