Menelusuri Muasal Konflik Buaya Muara dan Manusia di Palu

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah menyebut perilaku buaya Sungai Palu menjadi agresif lantaran beberapa faktor. Warga pun diminta mematuhi peringatan yang dipasang BKSDA.

oleh Heri Susanto diperbarui 18 Des 2020, 02:00 WIB
Diterbitkan 18 Des 2020, 02:00 WIB
papan informasi keberadaan buaya muara di sungai palu
Salah satu papan informasi keberadaan buaya muara di Sungai Palu yang di pasang BKSDA Sulteng di Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat pada Juni, 2020. (Foto: Liputan6.com/ Heri Susanto).

Liputan6.com, Palu - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah menyebut perilaku buaya Sungai Palu menjadi agresif lantaran penyempitan habitatnya. Warga pun diminta mematuhi peringatan yang dipasang BKSDA.

Hal tersebut dikatakan Kepala Seksi Wilayah Konservasi I BKSDA Sulteng, Haruna, menanggapi serangan buaya terhadap warga di Pantai Talise yang terjadi Minggu, 13 Desember 2020.

Menurutnya, habitat buaya Sungai Palu telah berkurang lantaran pembangunan di sekitar tepian sungai dan tanggul laut sepanjang Pantai Teluk Palu. Di sisi lain, populasi buaya muara atau Crocodylus porosus di lokasi itu cenderung meningkat.

Berdasarkan survei terakhir yang dilakukan BKSDA Sulteng pada 2019, populasi buaya di sepanjang Sungai Palu hingga muara mencapai 30-an ekor. Survei itu dilakukan dengan pemantauan langsung di sungai dan muara.

"Akhir-akhir ini pantauan kami buaya muara semakin banyak dan cenderung agresif. Kami belum melakukan monitor apakah populasinya semakin bertambah atau karena adanya penyempitan habitatnya," Kasi Wilayah Konservasi I BKSDA Sulteng, Haruna Hama menjelaskan di kantornya, Minggu (13/12/2020).

Haruna berharap peristiwa serangan hewan buas yang menimpa warga di Pantai Talise membuat masyarakat lebih berhati-hati saat berada di sungai hingga muara dan Pantai Teluk Palu. Terlebih dengan telah adanya papan informasi keberadaan satwa dilindungi itu yang dipasang BKSDA pada Juni 2020 lalu.  

Sebelumnya, pada Minggu (13/12/2020) seorang warga Kecamatan Tatanga, Kota Palu diterkam buaya di bagian tangan kanannya saat sedang mandi di Pantai Talise. Warga tersebut selamat meski harus menjalani operasi penyambungan pergelangan tangan di RS Undata Palu.

"Kami sekali lagi berharap warga tidak mendekati bahkan mengusik buaya-buaya itu di habitatnya. Bagaimana pun itu adalah hewan buas yang punya sifat agresif," Haruna mengingatkan.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya