Liputan6.com, Palu - Informasi peringatan adanya buaya di Sungai Palu dipasang pihak BKSDA Sulteng untuk mencegah konflik satwa liar dan manusia.
BKSDA pun berharap Sungai Palu hingga muara ditetapkan sebagai kawasan esensial demi keberlangsungan hidup buaya-buaya dan menjaga satwa liar lainnya di lokasi itu.
Akhir bulan Juni lalu, sejumlah titik di sepanjang Sungai Palu hingga muara dipasangi papan informasi keberadaan buaya muara. Pemasangan papan itu menjadi penegas bagi masyarakat, khususnya yang bermukim di dekat habiat buaya itu untuk berhati-hati.
Advertisement
Baca Juga
"Pemasangan papan informasi itu sesuai dengan protap dan perintah direktur KKH, bahwa kawasan yang ada satwa liar tindakan pertama adalah peringatan untuk masyarakat agar tidak mendekati," Kepala BKSDA Sulteng, Hasmuni Hasmar, Selasa (7/7/2020).
Peringatan semacam itu dinilai Hasmuni penting diberikan, mengingat kawasan Sungai Palu, yang menjadi habitat buaya muara berada dekat permukiman warga yang membuat potensi konflik antara satwa dan manusia bisa timbul.
Hasmuni menekankan, bahwa kewenangan pihaknya dalam penanganan satwa liar berbahaya tersebut di Sungai Palu masih terbatas pada pencegahan, pengawasan, dan evakuasi satwa jika terjadi konflik.
Sedangkan mengenai tata kelola ekosistem kawasan itu secara keseluruhan masih menjadi kewenangan pemerintah daerah.
"Sungai Palu tidak masuk wilayah konservasi atau masih jadi wewenang Pemda sehingga semua kegiatan berkaitan dengan satwa liar dikoordinasikan ke pemda dan pihak terkait lainnya. Usulan penetapan kawasan esensial jadi kewenangan Wali Kota atau Bupati, sampai hari ini belum ada usulan itu," ujarnya.
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement
Buaya Berkalung Ban
Selama ini buaya-buaya muara kerap muncul ke permukaan di beberapa titik baik di sekitar Sungai Palu maupun muara. Kemunculannya kerap menjadi tontonan warga bahkan tak jarang warga mendekati hewan buas itu untuk berfoto ria.
Keberadaan satwa liar bernama latin Crocodylus porosus di Sungai Palu sempat menyita perhatian pemerhati satwa dunia setelah munculnya buaya dengan ban sepeda motor menjerat lehernya yang diduga akibat ulah manusia.
Bahkan upaya penangkapan buaya malang itu untuk penyelamatan dilakukan besar-besaran dengan keterlibatan pecinta satwa ternama mancanegara. Namun upaya itu belum berhasil dan dihentikan karena wabah Covid-19.