Liputan6.com, Lebak - Kabupaten Lebak sedang mematangkan persiapan pembukaan kembali proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM), setelah satu tahun para siswa mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau daring. Hal ini dikarenakan puluhan wilayah di Lebak tak terjangkau akses internet.
Tercatat, sebanyak 52 titik di wilayah Banten Selatan itu tidak terjangkau jaringan seluler maupun internet, yang menjadi permasalahan tersendiri.
Pemkab Lebak tengah menggodok PTM agar sesuai protokol kesehatan (prokes) Covid-19, terutama menjaga jarak, penyediaan cuci tangan, hingga meningkatkan kepatuhan warga sekolah menggunakan masker.
Advertisement
Baca Juga
"Kita juga tidak menutup kemungkinan akan melakukan tatap muka, akan kita evaluasi mana saja yang zona hijau, yang bisa dilakukan tatap muka. Ada komitmen bersama, bersama sekolah, wali murid dan orangtua," kata Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya, Jumat (19/3/2021).
Banyaknya daerah yang belum terjangkau jaringan seluler dan internet, membuat para guru harus berkeliling ke rumah siswa untuk memberikan materi, tugas, dan mengumpulkan Pekerjaan Rumah (PR).
Kondisi geografis dan akses yang tak sebagus di perkotaan, menjadi tantangan tersendiri bagi para guru di Kabupaten Lebak untuk memberikan pendidikan kepada siswa selama satu tahun PJJ sejak pandemi Covid-19.
"Dengan pembelajaran daring ini, Kabupaten Lebak memiliki 52 blankspot, tentunya para tenaga pendidik kami yang harus mendatangi rumah anak didik kami. Kalau mendatangi rumah, tentu memakan waktu banyak," dia menerangkan.
Iti mengaku sudah berkomunikasi dengan Menkominfo untuk penyediaan tower jaringan seluler dan internet, tetapi belum terealisasi. Bupati Lebak juga khawatir banyak siswa di wilayahnya putus sekolah jika terlalu lama PJJ. Karena ada saja siswa yang tidak memiliki smartphone dan kesulitan mengakses jaringan seluler maupun internet.
"Daring ini juga risiko, banyak anak murid putus sekolah yang kita khawatirkan, buta aksara juga. Guna meminimalisir putus sekolah, kita akan buka tatap muka. Targetnya di tahun ajaran baru," jelasnya.
Simak video pilihan berikut ini:
Kota Serang, Baru 74 Persen Sekolah Siap Belajar Tatap Muka
Begitupun di ibu kota Banten, Pemkot Serang menargetkan bulan Juli, sekolah di bawah kewenangannya sudah bisa menggelar PTM. Namun, baru 74 persen yang sudah memenuhi standar protokol kesehatan (prokes). Sisanya, 26 persen, masih dalam tahap persiapan.
"Dari semua sekolah yang kami miliki, baru 74 persen yang sudah dinyatakan siap. Masih 26 persen yang dikatakan belum siap," kata Kepala Dindik Kota Serang, Wasis Dewanto, Jumat (19/3/2021).
Guru dengan status Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun non-PNS juga sudah mulai diberi vaksin covid-19. Harapannya, bisa memperlancar dan mempercepat proses PTM.
Vaksinasi hingga penerapan prokes saat PTM akan dipantau langsung oleh Dindik Kota Serang. Sedangkan, untuk vaksin bagi guru masih terus berjalan.
"Vaksin guru sudah dilakukan di wilayah kerjanya masing-masing, 7 ribu guru negeri maupun swasta. Tatap muka lebih menjamin jika guru itu sudah divaksin, karena ada rasa nyaman bagi siswa yang diajar. Jika tidak lolos screening (pemeriksaan kesehatan), kita juga tidak memaksa (guru untuk divaksin)," dia menandaskan.
Advertisement