Liputan6.com, Cirebon - Hari ke lima pemberlakuan larangan mudik Lebaran 2021, sejumlah pemudik terpantau masih terus berdatangan. Pantauan Liputan6.com di jalur pantura Cirebon, Minggu malam (9/5/2021), pemudik didominasi roda dua. Mereka melintas pada malam hari dengan harapan lolos dari penyekatan.
Namun apalah daya, memasuki jalur arteri Cirebon, pemudik dikagetkan dengan penyekatan saat memasuki cek poin Bundaran Weru Kabupaten Cirebon. Antren kendaraan mengular.
Advertisement
Baca Juga
Mereka yang sudah terlanjur masuk ke lajur penyekatan harus memutar balik di Bundaran Weru atau depan Ramayana Plered Kabupaten Cirebon.
Sementara itu, pemudik yang belum masuk jalur penyekatan masih sempat menghentikan kendaraannya sembari menunggu rekam sesama pemudik yang lain.
Kadung, mereka sepakat untuk tidak kembali ke Jakarta lantaran jarak yang ditempuh sudah terbilang jauh. Alhasil, pemudik yang terkena putar balik berupaya mencari jalan tikus.
Begitu juga pemudik yang belum sempat masuk ke jalur penyekatan. Polisi memutar balikkan kendaraan pemudik khususnya plat nomor dari luar Cirebon.
"Memang banyak yang putar balik padahal di daerah sebelumnya seperti Kadipaten, Bandung tidak disekat," kata salah seorang pemudik, Muhammad Verry.
Verry bersama keluarga dan teman-temannya ingin mudik ke Tegal, Jawa Tengah. Lantaran ada penyekatan di arteri Cirebon, dia berhenti sejenak sambil membuka aplikasi google maps berusaha mencari jalan alternatif.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Warga Sekitar
Verry mengaku tahun lalu tidak sempat mudik dan tahun ini bersikeras ingin merayakan Lebaran di kampung halaman. Niat dan tekatnya pulang kampung tak sejalan dengan keputusan pemerintah, yang memberlakukan larangan mudik demi mencegah penyebaran Covid-19.
"Harus cari jalan tikus biar lolos penyekatan. Banyak pemudik lain lewat jalan tikus hanya karena malam hari jadi harus lihat google maps biar gak tersesat," katanya
Kondisi tersebut dimanfaatkan warga sekitar untuk membantu pemudik menemukan jalan tikus. Di tengah kerumunan para pemudik, warga sekitar datang menggunakan motor menawarkan diri di antar melintasi jalan tikus.
Tawaran tersebut seakan menjadi titik terang para pemudik untuk tetap melanjutkan perjalanan mereka.
"Mas tidak bisa lewat ya," tanya salah seorang warga kepada Verry.
"Iya di depan sedang penyekatan dan kami nunggu lengang," jawab verry.
"Kalau begitu mari saya antar lewat jalan desa karena penyekatan sepertinya masih lama," kata warga sembar meminta putar balik lalu masuk ke sebuah jalan desa.
Advertisement