Keluarga Jenazah Pasien Covid-19 Dimintai Uang Rp4 Juta di TPU Cikadut Bandung

Dugaan pungutan liar (pungli) kembali menyeruak di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cikadut, Kota Bandung, Jawa Barat.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 11 Jul 2021, 11:50 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2021, 11:48 WIB
Penggali Makam TPU Cikadut
Sejumlah penggali makam menggali tanah sebagai liang lahat untuk jenazah korban virus Corona. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung - Dugaan pungutan liar (pungli) kembali menyeruak di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cikadut, Kota Bandung, Jawa Barat. Mereka dimintai sejumlah uang oleh oknum di TPU Cikadut yang disebut sebagai biaya pemakaman.

Salah seorang anggota keluarga terduga pasien Covid-19, YT (47), menceritakan kejadian pungli itu ketika dia akan memakamkan jenazah ayahnya pada Selasa (6/7/2021) lalu.

Ayah YT meninggal karena Covid-19 dengan status probable di RS Santosa Bandung. Sewaktu mendatangi TPU Cikadut pada malam hari untuk mengurus rencana pemakaman ayahnya, YT didatangi oleh petugas bernama Redi yang mengaku sebagai koordinator C TPU Cikadut.

Petugas tersebut kemudian meminta uang Rp4 juta yang diklaim untuk membiayai pemakaman ayah YT. Sang petugas juga mengaku sudah menyiapkan lubang pemakaman.

YT mengaku heran dia harus membayar biaya pemakaman dan kemali bertanya kepada Redi. Menurut pengakuan Yunita, Redi menjawab “kalau non muslim tidak ditanggung pemerintah”.

Merasa keberatan dengan harga yang diminta Redi, YT akhirnya nego harga. Hingga akhirnya mereka sepakat diangka Rp2,8 juta. YT pun diberi bukti pembayaran oleh Redi, meski sebelumnya petugas tersebut sempat menolak untuk memberikan kwitansi.

Sebagai bukti pembayaran, dituliskan pada selembar kertas dengan perincian sebagai berikut. Biaya gali Rp1,5 juta, biaya pikul Rp1 juta, dan biaya salib Rp300 ribu. Sehingga total Rp2,8 juta.

 

Simak juga video pilihan berikut ini.

Alasan Beli Vitamin

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Ilustrasi pemakaman jenazah pasien Corona COVID-19 (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Tak cukup sampai di situ, tukang gali kubur yang mengenakan APD juga meminta uang kepada keluarga YT dengan alasan untuk membeli vitamin. Dengan terpaksa, YT pun mengeluarkan uang Rp50 ribu untuk tukang gali kubur.

“Setelah saya ditimpa kemalangan papa saya, ternyata di TPU Covid-19 Cikadut Bandung ada praktik pungli untuk pemakaman yang meninggal, terutama non muslim. Apakah demikian peraturannya?,” kata YT dalam keterangannya melalui percakapan Whatsapp.

Menanggapi dugaan pungli tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memberhentikan seorang petugas pemikul di TPU Cikadut. Saat ini, oknum tersebut juga tengah menjalani pemeriksaan oleh kepolisian.

“Oknum yang bersangkutan kami tindak tegas dengan pemberhentian. Oknum yang bersangkutan juga sedang menjalani pemeriksaan di polsek setempat,” kata Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana, Minggu (11/7/2021).

Yana menyatakan dugaan pungli ini tidak bisa ditolelir. Mengingingat penanganan terkait Covid-19 ini merupakan masalah kemanusiaan yang tidak memandang perbedaan latar belakang.

"Saya tidak ingin main-main dengan urusan Covid-19. Siapapun yang memanfaatkan situasi apalagi tidak punya rasa empati akan ditindak tegas karena ini urusan kemanusiaan," ungkapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya