Kisah 'Hantu Janda' yang Takluk dengan Kaus Merah

Untuk mengusir roh jahat tersebut, perantara itu menyuruh warga menggantungkan baju berwarna merah di luar rumah.

oleh Erik diperbarui 16 Jul 2021, 12:11 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2021, 11:20 WIB
Pee Mae Mai atau hantu janda adalah kisah dari Thailand yang hingga saat ini masih menggemparkan warga karena kerap mengambil nyawa seseorang (Instahram/@yujieiawtailandia)
Pee Mae Mai atau hantu janda adalah kisah dari Thailand yang hingga saat ini masih menggemparkan warga karena kerap mengambil nyawa seseorang (Instahram/@yujieiawtailandia)

Liputan6.com, Jakarta - Warga Desa Tambon Tha Sawang, Surin, Thailand dilanda peristiwa horor yang mencekam: "Hantu Janda" disebut telah merenggut 10 nyawa pria sehat sejak bulan lalu.

Atas kejadian itu, di depan rumah-rumah warga penuh dengan baju merah yang menggantung. Mereka mengharapkan keajaiban dari pakaian merah yang digantung itu: mengusir kutukan roh halus.

Bangkok Post, Kamis (17/1/2013) memberitakan bahwa dari 10 pria sehat yang tewas misterius itu, beberapa di antaranya meninggal saat sedang tidur, lainnya tiba-tiba jatuh dan kehilangan nyawa saat berjalan.

Berbeda dengan anggapan warga, para dokter menyimpulkan bahwa semua korban tersebut meninggal karena masalah pernafasan.

Namun, warga desa yang ketakutan lantas memanggil perantara arwah. Kepada penduduk desa, dukun itu berkata, "hantu janda" atau pee mae mai dalam Bahasa Thailand -- atau oleh penduduk lokal disebut thai lai (sindrom kematian mendadak) sebagai biang keladi.

Untuk mengusir roh jahat tersebut, perantara itu menyuruh warga menggantungkan baju berwarna merah di luar rumah.

Ia juga mengingatkan, keluarga yang punya anak tunggal berjenis kelamin pria punya kesempatan lebih besar didatangi hantu itu. Harus lebih siap-siap.

Rumor "hantu janda" pun menyebar ke wilayah lain, seperti Chom Phra dan Tha Tum.

"Alasan menggantungkan kaus merah tak menunjukkan pandangan politik, tapi karena aku mengkhawatirkan keselamatan keponakan saya. Jujur aku tak terlalu percaya dengan cerita itu, tapi apa salahnya jaga-jaga," kata seorang warga desa, yang berusia 61 tahun.

Misteri tewasnya pria-pria bugar itu juga menuai tanggapan dari desa lain. Seorang pria berusia 42 tahun mengatakan, "Pria-pria yang tewas tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit, mereka sehat dan bugar. Saat mendengar rumor tersebut, aku menghormati kepercayaan orang-orang dan ikut memajang kaus merah di depan pintu rumahku."

Kepercayaan warga, khususnya terkait hal mistis, memang sulit diabaikan keberadaannya. Meski dipercaya sebagian masyarakat, kisah "hantu janda" itu belum bisa diputuskan kebenarannya. 

Di luar persoalan itu, di Thailand mengenal istilah kelompok kaus merah, atau secara resmi disebut nited Front for Democracy Against Dictatorship (UDD). Kelompok ini merupakan penentang kelompok kaus kuning atau People's Alliance for Democracy (PAD).

Kaus merah dikenal sebagai pihak yang mendukung kudeta militer 19 September 2006, juga gerakan di balik protes anti-pemerintah selama berminggu-minggu tahun 2010.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya