Sosiolog IPB Sebut UMKM Sangat Terdampak PPKM Level 4, Harus Dapat Bantuan

Menurut dia, perpanjangan PPKM itu menjadi sulit bagi masyarakat yang bergerak di UMKM untuk meningkatkan roda ekonomi mereka.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Agu 2021, 08:01 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2021, 07:26 WIB
Sosiolog Pedesaan Institut Pertanian Bogor (IPB) University Sofyan Sjaf. (Ist)
Sosiolog Pedesaan Institut Pertanian Bogor (IPB) University Sofyan Sjaf. (Ist)

Liputan6.com, Bogor - Sosiolog Pedesaan Institut Pertanian Bogor (IPB) University Sofyan Sjaf mengatakan, kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 4 sangat berdampak pada sektor UMKM.

"Jelas PPKM ini sangat terpengaruh dengan income di masyarakat kita yang notabene adalah UMKM," kata Sofyan, Senin (2/8/2021).

Menurut dia, perpanjangan PPKM itu menjadi sulit bagi masyarakat yang bergerak di UMKM untuk meningkatkan roda ekonomi mereka. Sebab, mereka tidak bisa lagi mendagangkan barang-barangnya mengingat harus mengikuti aturan PPKM.

"UMKM yang mendagangkan barangnya di pasar kemudian di tempat-tempat tertentu, tetapi sekarang pembatasan skala itu menjadi penting," ungkapnya.

Tentunya hal tersebut membuat banyak UMKM yang mengalami keluh kesah lantaran pendapatan merekan terus menurun.

"Yang tadinya omzetnya bisa Rp 10 juta, sekarang turun, bahkan tidak ada setengahnya," ungkapnya.

Sehingga, kata dia, banyak masyarakat yang melakukan kritik kepada pemerintah. Namun di satu sisi, kebijakan PPKM yang dilakukan pemerintah dianggap paling tepat. Sebab, kebijakan itu untuk menekan angka penyebaran Covid-19 di Indonesia.

"Kebijakan pemerintah saya kira tepat juga. Mereka membatasi mobilitas penduduk agar tidak terjadinya kontak fisik atau social distancing yang dikawal dengan baik," katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Beri Bantuan

Meski demikian, seharusnya bagi masyarakat yang terkena dampak diberikan ruang untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Namun, kata dia, fakta di lapangan banyak masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan karena ada kendala.

"Nah, ini problem. Kenapa? karena indetifikasi mereka tidak dilakukan real time. Jadi, sudah saat kita bangun dan bangkit. Karena covid-19 sangat memberikan arti buat kita," pungkas Sofyan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya