Jabu Berastagi Tawarkan Kuliner Menarik dan Adopsi Konsep Heritage Hingga Story Telling

Kabupaten Karo menjadi salah satu lokasi wisata yang cukup banyak diminati masyakarat, terutama masyarakat Sumatera Utara (Sumut) sebagai lokasi berlibur. Tak hanya sekadar mengunjungi lokasi wisata, saat ini juga banyak tempat kuliner di Karo.

oleh Reza Efendi diperbarui 22 Agu 2021, 20:18 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2021, 20:18 WIB
Jabu Berastagi
Jabu Berastagi, salah satu tempat kuliner di Kabupaten karo, Sumatera Utara (Sumut)

Liputan6.com, Karo Kabupaten Karo menjadi salah satu lokasi wisata yang cukup banyak diminati masyakarat, terutama masyarakat Sumatera Utara (Sumut) sebagai lokasi berlibur. Tak hanya sekadar mengunjungi lokasi wisata, saat ini juga banyak tempat kuliner di Karo.

Salah satu tempat yang wajib dikunjungi adalah Jabu Berastagi yang berlokasi di Jalan Gundaling, Kecamatan Berastagi. Jabu menawarkan konsep yang cukup menarik dan unik, mulai dari bangunan hingga makanan dan minumannya.

Ketika tiba di Jabu, mata akan disuguhkan dengan dekorasi dan ornamen yang didominasi kayu, serta pemandangan alam pegunungan yang sejuk dan asri. Hal tersebut menjadi daya tarik dan membuat pengunjung betah berlama-lama berada di Jabu.

Pemilik Jabu, Fernandos Purba, ketika dikunjungi Liputan6.com, Kamis, 19 Agustus 2021 menjelaskan, Jabu mengadopsi konsep heritage dan story telling. Hal tersebut terlihat jelas dari furnitur yang digunakan dan juga dekorasinya.

"Lokasi Jabu saat ini adalah lokasi baru, pindah pada April 2020. Jabu sudah ada sejak tahun 2017, dan konsepnya tidak jauh berbeda dari lokasi lama. Hanya saja di sini konsepnya lebih ke natural klasik, karena benar-benar menyatu dengan alam," jelas pemuda asli Karo ini.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Furnitur Unik

Jabu Berastagi
Jabu Berastagi menggunakan furnitur-furnitur unik dan berbeda, seperti menggunakan jendela-jendela yang berasal dari rumah-rumah di perkampungan yang terkena erupsi Gunung Sinabung (Instagram @jabuberastagi)

Fernado sengaja menggunakan furnitur-furnitur unik dan berbeda, seperti menggunakan jendela-jendela yang berasal dari rumah-rumah di perkampungan yang terkena erupsi Gunung Sinabung, dan sudah tidak dihuni lagi.

"Ada beberapa benda yang memang diperlakukan secara fancy untuk furniturnya, seperti jendela memang sengaja diambil langsung dari rumah-rumah kosong korban erupsi Sinabung," ungkapnya.

Dijelaskan Fernando, Jabu sendiri memiliki arti rumah. Alasannya memakai nama Jabu sebagai nama tempat karena menurut Fernando nama tersebut mengandung makna yang cukup mendalam baginya.

"Jabu itu artinya rumah, dan bagi orang Karo mengandung makna yang lebih dalam lagi, begitu juga bagi saya," ujarnya.

Berada di lahan seluas 1,6 hektare, Fernando yang memilii latar belakang lulusan desain komunikasi visual menuturkan, pengunjung yang berada di Jabu juga akan dimanjakan dengan beragam pilihan makanan dan minuman nikmat.

"Menu makanan dan minuman yang ada di Jabu cukup beragam, mulai dari makanan Jepang, Nusantara, Western hingga lokal, semuanya ada. Namun memang ada beberapa makanan yang seperti sudah menjadi ciri khas dari Jabu, yaitu sate satu meter," ungkapnya.

Sate 1 Meter

Jabu Berastagi
Sate 1 meter, salah satu menu makanan yang banyak diminati pengunjung (Instagram @jabuberastagi)

Banyak pengunjung yang sengaja datang ke Jabu hanya untuk menikmati menu sate 1 meter tersebut. Sate 1 meter merupakan menu terdiri dari daging sapi, daging ayam, udang, dan lainnya, yang terinspirasi dari salah satu restoran di Jakarta.

"Sate satu meter ini memang cukup banyak peminat, dan seperti sudah menjadi ciri khas dari Jabu. Kebanyakan yang datang memesan menu ini, bahkan ada yang datang karena penasaran dengan menu ini," sebutnya.

Tidak hanya menawarkan tempat yang nyaman dengan menu makanan dan minuman yang nikmat, ke depan Fernando juga ingin membuat Jabu sebagai one stop wisata di Karo. Jadi pengunjung yang datang tak hanya sekadar nongkrong dan makan.

"Tetapi bisa menikmati hal lainnya seperti art galery, fresh market, dan lainnya, yang semuanya tentang budaya lokal, yaitu Karo," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya