Makna Monumen Perjuangan Pahlawan Covid-19 di Bandung yang Dibangun Sebelum Pandemi

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, monumen Gasibu sudah jadi sejak sebelum pandemi Covid-19.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 11 Sep 2021, 13:00 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2021, 13:00 WIB
Monumen Perjuangan Covid-19
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat meninjau Monumen dan Lapangan Gasibu di Kota Bandung, Jumat (10/9/2021). (Foto: Biro Adpim Jabar)

Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, monumen Gasibu sudah jadi sejak sebelum pandemi Covid-19. Guna menghormati perjuangan para tenaga kesehatan sebagai garda terdepan penanganan Covid-19, Pemprov Jabar mengajukan ke pemerintah pusat agar monumen Gasibu itu ditahbiskan sebagai monumen perjuangan pahlawan Covid-19.

"Monumen ini dibangun sebelum Covid-19, bukan dilaksanakan saat Covid-19 ada, tapi selesai menjelang Covid-19 dan merupakan program lama. Sekarang kita akan dedikasikan kepada pahlawan Covid-19 yang meninggal," kata pria yang kerap disapa Emil itu, Jumat (10/9/2021).

Rencananya penasbihan monumen Gasibu sebagai monumen perjuangan pahlawan Covid-19 dilakukan pada 10 November 2021 bertepatan dengan Hari Pahlawan dengan mengundang Presiden Joko Widodo.

"Mudah-mudahan bisa disetujui presiden," ucapnya.

Selain pintu gerbang yang kini menjadi fasad monumen Gasibu, nanti akan ada dua patung yang melambangkan kesedihan sekaligus ketangguhan.

"Gerbangnya membatasi antara masa lalu dan masa depan, darurat - terkendali, sedih - bahagia. Nanti ada dua patung, satu tentang kesedihan dua tentang ketangguhan," tutur Emil.

Gubernur berharap monumen Gasibu dapat membangun semangat dan simbol perjuangan rakyat Jabar terhadap Covid-19.

Pada kesempatan yang sama, Emil juga meninjau lapangan Gasibu yang sudah mulai dibuka kembali. Beberapa hari ke belakang Lapangan Gasibu sempat ditutup karena ada beberapa hal yang harus disiapkan dan disinkronkan.

"Sebelumnya dibuka sebagai uji coba, bagaimana mengukur jumlah orang di ruang publik. Nah hari ini sudah diselesaikan makanya hari ini dibuka lagi," kata dia.

Nantinya, pengelola akan menggunakan scan digital layaknya ASN Pemprov Jabar saat mengabsen kehadiran. Hal tersebut dilakukan dalam pembatasan jumlah orang.

"Pemprov Jabar menggunakan absensi digital untuk membatasi jumlah orang, sehingga hari-hari ini sudah mulai dibuka. Gasibu, Saparua secara izin sudah diperbolehkan," kata Emil.

Menurut informasi yang diterima dari pengelola, saat ini batasan pengunjung yang bisa melaksanakan kegiatan olahraga hanya 110 orang.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya