Liputan6.com, Aceh - Banjir yang merendam lima kecamatan di Kabupaten Aceh Utara sejak Kamis (30/9) malam, kini mulai surut
Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Utara Murzani di Lhokseumawe, Sabtu, mengatakan saat ini sejumlah lokasi banjir mulai surut dan sebagian warga yang mengungsi sudah mulai pulang untuk membersihkan rumah mereka.
Advertisement
Baca Juga
"Warga korban banjir mulai membersihkan rumah dan jalan-jalan dari genangan lumpur dan air," kata Murzani.
Murzani mengatakan, banjir merendam puluhan desa di lima kecamatan, yaitu Kecamatan Samudera, Geureudong Pase, Matang Kuli, Pirak Timu dan Kuta Makmur.
"Banjir yang terjadi di Kabupaten Aceh Utara ini disebabkan karena hujan lebat sehingga meluapnya air di Krueng Pase," kata dia.
Dampak dari musibah banjir ini, merendam ratusan rumah penduduk, sarana fasilitas publik hingga jalan lintas nasional.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
2.543 Jiwa Mengungsi
Menurut pendataan petugas di lapangan, kata Murzani, banjir mengakibatkan sebanyak 2.543 jiwa terpaksa harus mengungsi di tenda pengungsian dan rumah kerabatnya.
"Warga yang mengungsi di Kecamatan Samudera yakni 1.200 jiwa di Desa Mancang mengungsi, 680 jiwa di Desa Tanjong Awe dan 650 jiwa. Selanjutnya di Kecamatan Geureudong Pase sebanyak 13 jiwa," tambahnya.
Murzani mengatakan, BPBD Kabupaten Aceh Utara terus melakukan pemantauan ke lokasi dan berkoordinasi dengan Instansi terkait serta melakukan update pendataan korban terdampak banjir.
"Pemkab Aceh Utara sudah menyalurkan bantuan masa panik berupa sembako untuk dapur umum di lokasi pengungsian," katanya.
Kondisi terkini dilaporkan, sebagian desa sudah mulai surut dengan ketinggian air berkisar 50 centimeter. Namun ada beberapa desa di Kecamatan Matang Kuli, Pirak Timu dan Kuta Makmur saat ini masih banjir dengan ketinggian air hingga satu meter.
Advertisement