Liputan6.com, Bangkok - Tim penyelamat di timur laut Thailand mengarungi banjir berarus cepat untuk menyelamatkan puluhan orang yang terdampar di rumah mereka pada Rabu (29/9), ketika pihak berwenang mencoba mendapatkan lebih banyak bantuan untuk para korban.
Sedikitnya tujuh orang tewas dan dua lainnya hilang karena banjir selama seminggu terakhir telah mempengaruhi hampir 200.000 rumah tangga di 30 provinsi di bagian utara dan timur laut Thailand. Demikian seperti dilaporkan oleh Channel News Asia, Kamis (30/9/2021).
Baca Juga
Tim penyelamat yang mengenakan helm oranye dan jaket pelampung melakukan perjalanan dengan perahu melalui jalan-jalan yang terendam air di provinsi timur laut Chaiyaphum untuk menjangkau orang-orang yang terjebak di atap rumah mereka.
Advertisement
Video yang diposting di media sosial oleh tim penyelamat swasta Hook 31 menunjukkan mereka mengarungi dengan hati-hati melawan arus air banjir setinggi jendela mobil yang ditinggalkan, beberapa membawa anak-anak di punggung mereka dan mengawal orang tua di sepanjang serangkaian tali pemandu.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tingginya Banjir
Pihak berwenang telah mengeluarkan peringatan tentang naiknya permukaan air sungai Chaophraya yang dapat membawa banjir ke ibu kota Bangkok dan daerah sekitarnya.
Pemerintah telah meyakinkan publik bahwa situasinya dapat dikendalikan dan tidak akan terulang lagi banjir yang menghancurkan selama berbulan-bulan pada tahun 2011, yang menewaskan ratusan orang, merusak petak-petak lahan pertanian yang luas dan melumpuhkan Bangkok dan kawasan industrinya.
Departemen Pencegahan dan Mitigasi Bencana mengatakan pada Rabu (29/9) bahwa 197.795 rumah tangga di 30 provinsi, sebagian besar di wilayah utara, timur laut dan tengah telah terpengaruh, meningkat 56 persen dari 126.781 yang dilaporkan sehari sebelumnya.
Advertisement