Kuliah Tatap Muka, Ada Lokasi Ekskul dan Tempat Makan Khusus di UGM

UGM menyiapkan skenario agar puluhan ribu mahasiswa dapat kuliah tatap muka. UGM telah melakukan langkah agar kuliah tatap muka tidak menyebarkan Covid-19.

oleh Yanuar H diperbarui 15 Okt 2021, 07:00 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2021, 07:00 WIB
Ratusan Mahasiswa Divaksin Gratis Kampus Ini Kaji Kuliah Tatap Muka
Mahasiswa Universitas Dehasen mendapat fasilitas vaksin gratis dari tim kesehatan Bid Dokkes Polda Bengkulu. (LIputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Liputan6.com, Yogyakarta - UGM tengah mempersiapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terkendali yang akan diikuti puluhan ribu mahasiswa. Kuliah tatap muka terbatas ini hanya akan menggunakan kapasitas ruang kuliah 25 hingga 50 persen. 

"PTM Terkendali rencananya dimulai setelah Ujian Tengah Semester pada bulan Oktober ini," kata Ketua Satgas Covid-19 UGM Rustamadji, Senin (11/10/2021).

Menurut Rustamadji, kuliah di UGM nantinya akan memperhatikan protokol kesehatan secara ketat dengan mengacu pada aturan pemerintah lewat instruksi Mendagri tentang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Nantinya tim Satgas Covid-19 UGM juga akan memantau penggunaan ruang hanya 25 persen dari kapasitas. 

 

"Namun, kalau dalam kondisi sangat penting bisa sampai 50 persen," dia menambahkan.

Selain menyiapkan kebutuhan perkuliahan, pihak UGM juga akan menyiapkan tempat makan khusus, lokasi istirahat, dan lokasi kegiatan ekstrakurikuler dengan model pembatasan dan prokes ketat. 

"Jika tidak disiapkan tempat kegiatan ekstrakurikuler dan hanya kuliah saja maka mahasiswa cenderung akan bergerombol," paparnya.

Sementara ini, mahasiswa yang diperbolehkan bisa ikut kegiatan PTM Terkendali hanya mahasiswa yang berdomisili di DIY dan Jawa Tengah. Namun, jika ada mahasiswa yang berasal dari luar kota yang sudah lama indekos selama pandemi maka bisa diperbolehkan ikut. 

"Rencananya mahasiswa dari DIY dan Jawa Tengah dulu dan sudah pernah vaksin. Jika ada yang belum vaksin maka kita akan kita siapkan vaksinasinya. Mereka juga harus dapat izin orangtua,”katanya.

Selain dari sisi kesehatan mahasiswa, UGM juga memperhatikan kondisi kesehatan dari para staf pengajarnya. Bagi staf pengajar yang memiliki komorbid maka hanya mengajar secara daring. 

"Kita akan memperhatikan dosen yang komorbid untuk lebih mengajar lewat daring saja. Apalagi UGM sekarang menerapkan bauran kuliah luring dan daring secara bersamaan," katanya.

Selama PTM Terkendali dilaksanakan, tim Satgas Covid-19 akan melakukan screening secara berkala untuk memeriksa tingkat kesehatan mahasiswa. 

"Secara acak dilakukan pemeriksaan GeNose," dia menandaskan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya