Liputan6.com, Bandung - Handi Hariasaputra (18) dan Salsabila (14) menjadi korban tabrak lari di Jalan Raya Nagreg, Kabupaten Bandung, yang jasadnya diduga dibuang di Sungai Serayu, Banyumas. Polisi yang menangani kasus tersebut tengah memburu pelaku tabrak lari.
Baca Juga
Advertisement
Kepala Satreskrim Polresta Bandung Ajun Komisaris Bimantoro Kurniawan mengatakan, penyidik telah memeriksa sebanyak 10 saksi terkait korban kecelakaan di kawasan Nagreg pada Rabu (8/12/2021) lalu. Pihaknya juga masih memburu pelaku kasus tabrak lari ini.
"Sebanyak 10 saksi sudah kita periksa termasuk keluarga dari korban," ucap Bimantoro, Selasa (21/12/2021).
Tak hanya memintai keterangan dari saksi, Bimantoro juga menyebutkan penyidik juga sudah melakukan olah TKP di Nagreg Bandung, Cilacap, dan Banyumas. "Saat ini kita sudah melakukan rangkaian penyelidikan dan penyidikan mengumpulkan alat bukti," ungkapnya.
Bimantoro menambahkan, penyidik juga telah berkoordinasi dengan Polda Jawa Tengah untuk mengungkap kasus ini.
Â
Â
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Proses Penyelidikan
Kapolresta Bandung Kombes Hendra Kurniawan memastikan pihaknya akan mengungkap kasus ini dan proses penyelidikan masih terus berjalan. "Kami saat ini masih proses penyelidikan untuk mengungkap kasus ini. Mohon waktu dan mohon doa agar segera terang benderang," katanya.
Seperti diketahui, korban kecelakaan Handi dan Salsabila ditabrak oleh kendaraan mobil Panther berwarna hitam di kawasan Nagreg pada 8 Desember 2021. Keduanya langsung dievakuasi dan diangkut menggunakan kendaraan terduga sejumlah pelaku untuk diantar ke rumah sakit terdekat di Limbangan, Garut.
Bukannya diantar ke rumah sakit, Handi dan Salsabila justru ditemukan sudah tidak bernyawa di Banyumas, Jawa Tengah. Beredar foto dan video yang menyebut jika terduga pelaku tengah mengevakuasi para korban pasca kejadian kecelakaan.
"Semua informasi, hasil olah TKP, petunjuk, keterangan para saksi semuanya saat ini sedang didalami," kata Hendra.
Advertisement