Paus Fransiskus: Natal Bukan Hanya Perayaan Keluarga, Tapi Juga Membantu yang Menderita

Paus Fransiskus menekankan agar semangat cinta dan kepedulian tidak terbatas pada perayaan keluarga, tetapi meluas kepada yang membutuhkan.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 23 Des 2024, 21:30 WIB
Diterbitkan 23 Des 2024, 21:30 WIB
Paus Fransiskus
Paus Fransiskus mengunjungi Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Roma - Paus Fransiskus mengingatkan pentingnya makna Natal yang melampaui sekadar perayaan keluarga dan tradisi makan bersama.

Dilansir Vatican News, Senin (23/12/2024), dalam pertemuannya dengan 80 anak dari gerakan Katolik Italia Azione Cattolica Ragazzi (ACR) di Vatikan, Paus menekankan bahwa Natal adalah perayaan iman, kasih, dan solidaritas.

Bertempat di Aula Konsistori, Paus Fransiskus mengajak anak-anak untuk merenungkan keajaiban cinta Yesus yang tanpa syarat dan mengajak mereka menyebarkan cinta tersebut melalui tindakan solidaritas kepada mereka yang membutuhkan.

Ia mengingatkan mereka bahwa seluruh hidup kita "adalah anugerah yang luar biasa".

Paus Fransiskus merujuk pada tema pembinaan mereka tahun ini, "Menabur ke air yang dalam", yang terinspirasi oleh kisah Injil di mana Yesus memanggil empat nelayan, Petrus, Yakobus, Yohanes dan Andreas, untuk mengikuti-Nya dan menjadi "penjala manusia".

Dalam pidatonya, Paus Fransiskus mengingatkan bahwa Natal bukan sekadar momen berkumpul dengan keluarga atau menikmati hidangan khas, tetapi momen yang berakar pada iman. Ia mengajak anak-anak untuk terus belajar mengagumi cinta Tuhan dan cinta dari sesama.

Ia mendesak mereka untuk menyebarkan rasa takjub dan sukacita ini ke seluruh komunitas mereka dan sekitarnya.

"Dengan cara ini kita menyebarkan kebahagiaan, kepercayaan, dan penghiburan," kata dia.

Paus juga mengutip tema formasi anak-anak ACR tahun ini, "Bertolak ke tempat yang lebih dalam," yang terinspirasi dari kisah Injil ketika Yesus memanggil para nelayan, termasuk Petrus, untuk menjadi "penjala manusia". Paus menjelaskan bahwa menjadi penjala manusia bukanlah memaksa, tetapi mengundang orang lain ke dalam sukacita cinta Tuhan.

Mengingat yang Menderita

Potret Kerusakan Bangunan di Ukraina Akibat Serangan Rudal Rusia
Petugas darurat dan penyelamatan bersama dengan petugas medis lainnya membersihkan puing-puing bangunan Rumah Sakit Anak Ohmatdyt yang hancur setelah serangan rudal Rusia di ibu kota Ukraina, Kyiv, pada tanggal 8 Juli 2024. (Roman PILIPEY/AFP)

Dalam momen Natal ini, Paus Fransiskus meminta perhatian khusus kepada mereka yang menderita, terutama anak-anak yang menghadapi kesulitan besar seperti kelaparan, perang, dan penyakit. Ia secara khusus menyebut anak-anak di Ukraina yang kehilangan senyumnya karena perang yang berkepanjangan.

Paus Fransiskus juga menekankan pentingnya semangat keajaiban Natal tidak hanya terbatas pada musim perayaan ini. Ia mengajak anak-anak untuk terus menyebarkan kebahagiaan, kepercayaan, dan penghiburan di komunitas mereka.

"Marilah kita sebarkan rasa kagum kita ke mana-mana: dari rumah ke rumah, dari paroki ke paroki, dari kota ke kota, dari negara ke negara. Dengan cara ini, kita menyebarkan kebahagiaan, kepercayaan, dan penghiburan," ujarnya.

Infografis Kilas Balik Kunjungan Paus ke Indonesia. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Kilas Balik Kunjungan Paus ke Indonesia. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya