Moms, Ini Tips Saat Mengantar Anak Vaksin

Pakar UGM menyampaikan tips menyiapkan anak menjelang vaksin Covid-19. Di antaranya memberikan pengertian untuk menjaga kesehatan secara umum.

oleh Yanuar H diperbarui 08 Jan 2022, 19:00 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2022, 19:00 WIB
FOTO: Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Usia 6-11 Tahun Mulai Dilaksanakan
Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin COVID-19 untuk disuntikkan kepada siswa di SDN 01 Depok, Depok, Jawa Barat, Selasa (14/12/2021). Vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun dilakukan di beberapa sekolah di Jakarta, Depok, dan Tangerang Selatan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Yogyakarta - Pakar Virologi dan Imunologi dari UGM, Muhammad Saifudin Hakim mengatakan orangtua harus menyiapkan anak sebelum pemberian vaksin anaknya. Menurutnya sebelum memberikan vaksin anak, anak perlu diberi pengertian untuk menjaga kesehatan secara umum, misalnya, cukup istirahat sebelum pemberian vaksin, menjaga pola makan, dan tidak melakukan aktivitas berat seperti bermain berlebihan.

"Hal-hal tersebut harus dijaga supaya kondisi badan tetap sehat dan bugar saat pemberian vaksinasi," katanya, Jumat (7/1/2021).

Dosen FKKMK UGM ini juga meminta kepada orang tua agar menjelaskan kondisi kesehatan anak kepada petugas kesehatan seperti riwayat alergi, riwayat pengobatan sebelumnya dan lainnya. Selain itu juga menyampaikan efek samping atau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) secara umum ada yang sifatnya lokal seperti nyeri atau bengkak di tempat suntikan demam.

Soal kasus meninggalnya dua anak di Bone dan Jombang usai vaksinasi Covid-19, Hakim menjelaskan Komnas KIPI telah melakukan investigasi bahwa kedua kasus tersebut tidak disebabkan oleh vaksin Covid-19. Oleh sebab itu ia meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak takut untuk memberikan vaksin Covid-19 pada anak.

Laporan kejadian semacam ini akan ditindaklanjuti oleh Komnas atau Komda KIPI untuk memastikan pelayanan vaksinasi Covid-19 tetap berjalan secara optimal.

Ia kembali menekankan setiap ada kejadian serius pasca-imunisasi, Komnas dan Komda KIPI akan melakukan investigasi untuk melihat adanya hubungan sebab-akibat kejadian tersebut dengan vaksin. Sebab, KIPI adalah semua kejadian tidak diinginkan yang muncul setelah pemberianvaksin. Namun begitu, kejadian yang timbul belum tentu disebabkan oleh vaksin.

"KIPI adalah semua kejadian yang timbul setelah vaksin, tetapi belum tentu disebabkan oleh vaksin. Hal ini yang perlu dipahami oleh masyarakat umum sehingga tidak perlu terburu-buru menyimpulkan bahwa kejadian serius tersebut pasti disebabkan oleh vaksin Covid-19," paparnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya