Banjir Merendam 3 Desa di Tanah Laut Kalsel, Ribuan Orang Terdampak

Banjir merendam Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, akibat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 08 Mar 2022, 13:19 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2022, 13:19 WIB
Banjir
Ilustrasi Foto Banjir (iStockphoto)​

Liputan6.com, Jakarta - Banjir merendam Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, akibat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut dari pagi hingga sore hari pada Senin (7/3/2022). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, sebanyak 1.312 jiwa dari 428 KK terdampak banjir Tanah Laut.

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Selasa (8/3/2022) mengatakan, wilayah yang terdampak banjir meliputi tiga desa di tiga kecamatan, antara lain Desa Batu Tungku di Kecamatan Panyipatan, Desa Ambungan di Kecamatan Pelaihari dan Desa Ranggang di Kecamatan Takisung.

"Atas peristiwa itu sebanyak 412 unit rumah milik warga terendam banjir," kata Abdul.

Dirinya juga mengatakan, belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa. Kerugian yang ditimbulkan atas peristiwa itu masih dalam pendataan lebih lanjut.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Evakuasi Warga

Sebagai upaya percepatan penanganan banjir itu, tim gabungan dari BPBD Kabupaten Tanah Laut, TNI, Polri, lintas instansi terkait, masyarakat dan relawan telah berada di lokasi guna melakukan kaji cepat, monitoring, pendataan lebih lanjut, mendirikan dapur umum serta membantu evakuasi warga serta memastikan keselamatan mereka.

Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang dapat disertai petir atau kilat masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Tanah Laut hingga Kamis (10/3), menurut informasi prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Menyikapi hal tersebut, maka BNPB mengimbau kepada seluruh komponen pemangku kebijakan di daerah dan masyarakat agar dapat mengantisipasi adanya potensi bencana susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca.

 

Imbauan BNPB

Abdul juga mengimbau upaya seperti pemantauan dan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), pembersihan sampah maupun material lain yang dapat menyumbat aliran air, pemantauan kondisi tanggul, jalan dan jembatan hingga pemantauan debit air saat terjadi hujan lebat disarankan perlu dilakukan secara berkala.

Untuk kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana susulan, masyarakat di sepanjang aliran sungai agar melakukan evakuasi sementara jika terjadi hujan menerus dengan intensitas tinggi selama lebih dari satu jam. Perhatikan kondisi debit sungai dan hindari lereng curam yang minim vegetasi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya