Liputan6.com, Yogyakarta - Para peternak ayam petelur se-Indonesia berkumpul di UGM, Kamis (24/3/2022). Mereka berembuk soal kondisi peternakan ayam petelur.
Peternakan ayam petelur sebagai salah satu penyedia sumber pangan protein hewani saat ini sedang menghadapi sejumlah persoalan, seperti, fluktuasi harga, ketersediaan bahan baku produksi terutama jagung, serta ketidakpastian pasar yang mengancam eksistensi peternak.
Rembuk Nasional Asosiasi Peternak Ayam Petelur ini mengusung tema Revitalisasi Peternakan Rakyat Ayam Petelur untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional.
Advertisement
Baca Juga
Kegiatan yang dihadiri pemangku kepentingan dari tingkat pusat, swasta, serta peternak ini bertujuan untuk menghasilkan kesepakatan terkait arah gerak dan rencana strategis peternakan ayam petelur nasional, terutama dalam kerangka ekonomi kerakyatan.
Menurut Ketua Umum Presidium Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Petelur Nasional (PPN) Yudianto Yosgiarso ada sejumlah rekomendasi yang dihasilkan dari pertemuan peternak ayam petelur di Yogyakarta ini.
“Dan rekomendasi ini akan segera direalisasikan,” ujarnya.
Rekomendasi yang dihasilkan meliputi:
1. Pendataan bagi semua pelaku usaha peternakan dan populasinya baik di hulu maupun di hilir, serta bantuan proses perizinan
2. Pemerintah lewat kementerian yang terkait memberi prioritas dan mengkoordinasikan koperasi-koperasi peternak layer untuk bekerjasama dengan gapoktan, untuk menjamin ketersediaan jagung
3. Karena telur masuk ke dalam Kebutuhan Pokok dan Barang Penting (BAPOKTING), peternakan rakyat ayam petelur sudah selayaknya mendapat jaminan dan perlindungan dari pemerintah baik dari sisi budidaya maupun penjualan (pemasaran)
Saksikan video pilihan berikut ini:
Larangan Telur Breeding
4. Surat Edaran Cutting HE bukan solusi permanen untuk mengendalikan over supply, tetapi harus segera melaksanakan afkir dini PS Layer maupun broiler. Jika dipandang perlu dan penting, afkir dini GP sebaiknya dilakukan.
5. Melarang keras beredarnya telur breeding di pasaran, keluarnya telur breeding melalui skema apapun selalu membawa dampak negatif baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap telur layer karena merusak kestabilan harga.
6. Optimasi kembali fungsi seluruh jajaran lembaga Kementerian Pertanian dari pusat sampai ke daerah, yang selama ini terputus akibat adanya otonomi daerah, terutama menyangkut kebijakan dan perizinan dengan mengedepankan nilai-nilai Pancasila (Kepentingan bersama di atas kepentingan individu/ golongan/ kelompok tertentu)
7. Optimasi badan pemerintah pengendalian harga agar sesuai dengan permendag no 7 Tahun 2020 sampai ke level daerah
8. Mendesak diterbitkannya Peraturan Pemerintah tentang perlindungan budidaya ayam petelur oleh peternak rakyat dan UMKM agar memiliki kekuatan hukum yang kuat dan kokoh
9.Memohon kepada pemerintah untuk memfasilitasi kehadiran industri pengolahan telur, baik tepung telur maupun liquid egg (industri telur cair)
10. Mengapresiasi dan siap bersinergi dengan Badan Pangan Nasional yang salah satu tugasnya adalah menjaga stabilitas ketersediaan telur sebagai bahan pokok penting.
Advertisement