Aksi Mulia Polisi Bersihkan Sampah Sisa Aksi Demo Mahasiswa 11 April di Garut

Setelah aksi demo berlangsung, tumpukan sampah berupa spanduk, kertas karton, termasuk onggokan sampah plastik tampak berserakan di sekitar lokasi.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 11 Apr 2022, 17:34 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2022, 17:22 WIB
Beberapa anggota Polres Garut nampak sigap melaksanakan pembersihan sampah di lokasi bekas aksi demo mahasiswa 11 April depan gedung DPRD Garut.
Beberapa anggota Polres Garut nampak sigap melaksanakan pembersihan sampah di lokasi bekas aksi demo mahasiswa 11 April depan gedung DPRD Garut. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Ada pemandangan berbeda setelah aksi demo mahasiswa 11 April di Garut, Jawa Barat. Setelah aksi, petugas gabungan TNI-Polri dan Satpol PP pemda Garut terlihat membersihkan onggokan sampah sisa aksi demo.

"Ayo kepada seluruh anggota yang hadir untuk membersihkan seluruh sampah hingga bersih seperti semua," ajak Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono, selepas memimpin apel pengamanan aksi demo mahasiswa 11 April di halaman gedung DPRD Garut, Senin (11/4/2022).

Menurutnya, seluruh perjalanan aksi demo mahasiswa 11 April di Garut berlangsung lancar tanpa menimbulkan hal yang tidak diinginkan pada saat pelaksanaan puasa Ramadan 1443 H tersebut. "Seluruhnya berjalan aman, tenang tanpa ada yang tidak sesuai dengan yang direncanakan," kata dia.

Ribuan mahasiswa perwakilan dari 23 Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Garut tersebut, berhasil menyampaikan pendapatnya kepada pemerintah daerah (Pemda) dan kalangan DPRD Garut, untuk selanjutnya disampaikan kepada pemerintah pusat.

Sayang, setelah aksi berlangsung tumpukan sampah berupa spanduk, kertas karton berisi tulisan unek-unek dan pendapat mereka, termasuk onggokan sampah plastik tampak berserakan di sekitar lokasi aksi.

"Mari sebelum seluruhnya meninggalkan lokasi aksi, mohon seluruh sampahnya kita bersihkan dulu," ujar Wirdhanto kembali mengingatkan seluruh anggotanya untuk melakukan aksi mulia polisi tersebut.

Sebelumnya, Bupati Garut Rudy Gunawan dan perwakilan pimpinan DPRD Garut mendukung dan menandatangani rekomendasi seluruh poin tuntutan yang disuarakan peserta aksi damai perwakilan dari 23 Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) kampus se-Garut itu.

Pertama, penolakan perpanjangan jabatan presiden 3 periode. Kedua, menolak kenaikan harga minyak goreng, BBM Dan PPN yang dilakukan pemerintah. Ketiga, menolak rencana pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di wilayah Kalimantan oleh pemerintah pusat.

"Kita datang ke sini hasil kajian sangat mendalam seluruh BEM se-Garut, bukan gerakan yang ditumpangi oleh siapapu pun, tanpa adanya campur tangan pihak lain," Firman Yusuf, Koordinator Pusat BEM Garut menambahkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya