Perolehan Zakat, Infaq dan Sedekah Baznas Garut Terjun Bebas, Kenapa?

Raihan pengumpulan ZIS Garut pada semester pertama tahun ini, menjadi gambaran rendahnya capaian ZIS di Garut di tengah mulai membaiknya perekonomian masyarakat selepas masa pandemi Covid-19 mulai berlalu.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 17 Jul 2022, 19:00 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2022, 19:00 WIB
Berdasarkan laporan monitoring baznas Provinsi Jawa Barat periode 1 Januari hingga 3 Juli lalu, raihan pengumpulan ZIS baznas Garut mencapai Rp 352.819.586, sementara pendistribusian mencapai Rp 1.992.543.000. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)
Berdasarkan laporan monitoring baznas Provinsi Jawa Barat periode 1 Januari hingga 3 Juli lalu, raihan pengumpulan ZIS baznas Garut mencapai Rp 352.819.586, sementara pendistribusian mencapai Rp 1.992.543.000. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Raihan Zakat, Infak, Sedekah (ZIS) Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Garut, Jawa Barat terjun bebas pada semester pertama tahun 2022 ini.

"Dari hasil laporan berkala baznas wilayah Jawa Barat, posisi Garut berada di rangking 26 dari 28 kota/kabupaten di Jawa Barat, atau posisi tiga dari bawah," ujar Kepala Kemenag Garut Cece Hidayat, Jumat (15/7/2022).

Menurutnya, raihan ZIS Baznas Garut pada semester pertama tahun ini, di luar ekspektasi semua pihak. Padahal tahun lalu pada periode yang sama, kinerja Baznas Garut masuk 10 besat tingkat Jawa Barat.

"Padahal saat itu masih pandemi raihan baznas Garut masih berada di posisi 7," ujar dia.

Raihan pengumpulan ZIS Garut pada semester pertama tahun ini, menjadi gambaran rendahnya capaian ZIS di Garut di tengah mulai membaiknya perekonomian masyarakat selepas masa pandemi Covid-19 mulai berlalu.

"Saya tidak menyalahkan mereka, namun laporan monitoring baznas wilayah itu bisa dijadikan acuan untuk perbaikan," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Potensi ZIS Garut

Berdasarkan laporan monitoring baznas Provinsi Jawa Barat periode 1 Januari hingga 3 Juli lalu, raihan pengumpulan ZIS baznas Garut mencapai Rp 352.819.586, sementara pendistribusian mencapai Rp1.992.543.000.

"Daya serapnya mencapai 564,75 persen," kata dia.

Cece menyatakan, dengan adanya laporan berkala itu, dia berharap kinerja Baznas Garut bisa lebih membaik di semester kedua tahun ini.

"Memang tidak langsung bakal masuk 10 besar, namun minimal ada perbaikan dan perubahan signifikan," kata dia.

Kondisi itu didukung membaiknya kondisi pandemi Covid-19, serta hadirnya dewan pengawas (Dewas) Baznas Garut, yang berfungsi memberikan masukan bagi mereka.

"Tinggal mengoptimalkan potensi ZIS di Garut, sebab pertumbuhan dan geliat ekonomi masyarakat sudah mulai terlihat," papar Cece.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya