Anggota DPRD Palembang Serobot Antrean SPBU dan Pukul Wanita, Minta Maaf Usai Viral

Video seorang anggota DPRD Palembang melakukan penganiayaan terhadap perempuan di sebuah SPBU di Sumatera Selatan viral di media sosial.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 25 Agu 2022, 13:31 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2022, 09:37 WIB
Anggota DPRD Palembang
Video seorang anggota DPRD Palembang melakukan penganiayaan terhadap perempuan di sebuah SPBU di Sumatera Selatan viral di media sosial. (Liputan6.com/ Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Video seorang anggota DPRD Palembang melakukan penganiayaan terhadap perempuan di sebuah SPBU di Sumatera Selatan viral di media sosial. Pria tersebut marah lantaran tak diberi izin untuk memotong antrean di SPBU di wilayah Illir Barat, Palembang, Sumatera Selatan. Peristiwa tersebut terjadi pada 5 Agustus 2022 silam, dan videonya baru beredar beberapa hari belakangan ini.

Tata korban penganiayaan itu menceritakan, awanya dia bersama ibunya hendak mengisi BBM di Jalan Demang Lebar Daun. Saat mengantre, tiba-tiba ada mobil yang ditumpangi anggota DPRD Palembang M Syukri Zen datang menyerobot dan berhenti tepat di sebelah mobil Tata dengan maksud ingin mengambil antrean.

Tata yang tidak menghiraukan hal itu lantas mendapat makian. Syukri Zen yang marah kemudian keluar dan menghampiri mobil Tata. Kemudian Tata ikut keluar mobil menanyakan kenapa memaki, Tata lalu langsung dipukuli. Korban lalu melaporkan peristiwa penganiayaan it uke polisi.

Kanit Reskrim Polsek Ilir Barat I Palembang, Iptu Apriansyah membenarkan adanya laporan dugaan penganiayaan tersebut.

Sementara itu, DPC Partai Gerindra Palembang memastikan akan memberi sanksi pemecatan terhadap anggotanya yang terbukti melakukan penganiayaan. Pihak Partai Gerindra menyerahkan sepenuhnya kasus penganiayaan tersebut ke polisi.

Usai video penganiayaannya viral di media sosial, anggota DPRD Palembang M Syukri Zen lalu meminta maaf secara terbuka.

“Aku pribadi minta maaf yang sebesar-besarnya epada masyarkat ramai. Dan kepada yang bersangkutan sudah mohon maaf yang sebesar-besarnya,” kata Syukri.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya