Jaringan Jurnalis Peduli Sampah Siap Ikut Tangani Masalah Sampah di Bali

Jurnalis Bali membentuk komunitas 'Jaringan Jurnalis Peduli Sampah'.

oleh Dewi Divianta diperbarui 05 Sep 2022, 04:30 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2022, 04:30 WIB
Wagub Bali, Cok Ace dan Wartawan Bali Saat Diskusi Masalah Sampah
Wagub Bali, Cok Ace dan Wartawan Bali Saat Diskusi Masalah Sampah (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Liputan6.com, Denpasar Permasalahan sampah di Pulau Bali membutuhkan perhatian semua pihak untuk mendapatkan solusi yang pas. Wakil Gubernur (Wagub) Tjokorda Oka Ardhana Sukawati atau yang karib disapa Cok Ace mendukung wartawan di Bali yang mendeklarasikan 'Jaringan Jurnalis Peduli Sampah' (JP2S).

Hal itu dilakukan untuk bisa membantu pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan sampah di Pulau Seribu Pura itu. Jaringan yang diinisiasi oleh para wartawan di Bali itu diapresiasi Cok Ace. 

"Kegiatan J2PS sejalan dengan Visi Misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali dan Peraturan Gubernur Bali No.47 Tahun 2019 Tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber," katanya di Denpasar, Minggu (4/9/2022).

Menurutnya, kegiatan tersebut sejalan dengan Visi Misi Pemerintah Provinsi Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui pola pembangunan semesta berencana menuju Bali era baru.

"Sesuai prinsip Trisakti Bung Karno, yakni berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian dalam budaya," ujar dia.

 

Media Corong Alternatif Publik

Sementara itu, Ketua JP2S Bali, Agustinus Apollonaris Daton mengatakan inisiatif pembentukan JP2S berangkat dari pemikiran isu lingkungan di Indonesia belum banyak mendapat banyak ruang di media. Menurutnya ekspose media hanya mengungkapkan dampak kerusakan lingkungan tanpa menggali akar penyebabnya. 

"Media masih dominan menunjukkan sikap reaktif yang bersifat sesaat seperti isu politik, ekonomi dan demokratisasi tapi mengabaikan isu lingkungan hidup," ucap Apollo.

Jurnalis senior di Bali itu berharap J2PS bisa membawa angin segar bagi publikasi persoalan lingkungan, khususnya berkaitan dengan sampah, terutama di Bali.  

"Media sebagai corong alternatif bagi publik tentu punya peran strategis dalam mengatasi masalah sampah. Dengan JP2S kita harapkan gerakannya lebih terkoordinasi dan fokus dalam mengawal isu-isu tata kelola sampah," ucap dia.

Sementara itu, ia menyebut JP2S akan bisa berperan maksimal jika mendapat dukungan dari berbagai stakeholder. Mengingat masalah sampah lekat dengan pola perilaku atau kebiasaan.

"Jadi JP2S ini hanya satu elemen kecil dari begitu banyaknya elemen yang perlu turun tangan mengatasi persoalan sampah. Karena itu JP2S membuka diri kepada semua pihak untuk berkolaborasi dan menemukan formula yang tepat dalam mengatasi masalah sampah," kata Apollo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya