Mengenal Makanan Sehari-hari Suku Tengger Banyuwangi

Beberapa kuliner lokal etnis Tengger berdasarkan klasifikasi makanan pokok, hidangan sayuran, lauk-pauk, kondimen, jajanan (snack) dan minuman

oleh Panji Prayitno diperbarui 14 Okt 2022, 12:00 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2022, 12:00 WIB
Intip Makan Sehari-Hari Suku Tengger Banyuwangi
Ilustrasi nasi./Copyright shutterstock.com

Liputan6.com, Jakarta - Kuliner dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan untuk menghasilkan makanan sehat dengan penampilan menarik. Salah satu kekuatan khazanah kuliner Indonesia adalah kuliner lokal yang ada di masyarakat etnis Tengger Jawa Timur.

Survei lapangan dilakukan pada bulan Februari 2017 sampai dengan Mei 2017 di Desa Ngadas dan Gubugklakah (Malang), Desa Argosari dan Ranupani (Lumajang), Desa Ngadisari dan Wonokerto (Probolinggo) serta Desa Tosari dan Wonokitri (Pasuruan).

Hasil survei ini menyimpulkan beberapa makanan suku Tengger berdasarkan klasifikasi makanan pokok, hidangan sayuran, lauk-pauk, kondimen, jajanan (snack), dan minuman.

Nasi aron, gerit, gerit kering dan ampok/empok sebagai makanan pokok pada dasarnya merupakan istilah untuk produk-produk yang dihasilkan dari rangkaian proses pembuatan nasi aron.

Nasi aron dapat berbentuk balok atau gumpalan padat dan dapat diiris untuk dimakan bersama-sama sayur semen (semian tanaman kubis setelah dipanen), ikan asin atau kulupan lainnya.

Sedangkan Gerit merupakan istilah untuk nasi aron yang telah diratakan (dipesar). Gerit biasanya dijual dalam bentuk kering dan dapat disimpan lama. Gerit kering yang dibasahi dengan air panas (didoni) kemudian dikukus disebut Ampok atau Empok yang berupa nasi halus atau nasi jagung.

Walaupun sebagai makanan pokok, nasi aron kering maupun gerit kering tidak selalu dibuat sendiri oleh masyarakat Tengger, tetapi dipasok dari daerah lain yang memproduksi secara komersial, seperti Desa Duwet, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.

Saksikan video pilihan berikut ini: 

Hidangan Sayuran

Selain nasi aron, masyarakat Tengger juga mengonsumsi nasi dari beras, yang kadang-kadang sebagai campuran nasi ampok. Pada saat paceklik, sebagian masyarakat Tengger juga memanfaatkan umbi-umbian sebagai makanan pokok, seperti misalnya nasi ganyong.

Hidangan sayuran masyarakat etnis Tengger didominasi oleh sayuran yang ada di lingkungan sekitar mereka. Salah satu sayuran yang cukup populer adalah sayur semen dengan berbagai variasinya mulai dari kulup semen (direbus saja), sayur bening sampai dibuat campuran sayur jawa (jangan jawa).

Demikian juga hidangan sayuran yang berbahan dasar kentang, kubis, labu siam, buncis (ucet) yang cukup bervariasi, walaupun tidak terlalu banyak ragam olahannya.

Bahkan, ada beberapa jenis sayuran daun yang tidak ditemukan di daerah lain, tetapi menjadi menu makanan sehari-hari masyarakat Tengger antara lain hidangan sayuran dari daun ranti, daun ketirem, daun lobak, daun bekuka, daun lounghsiem. Jamur khas Tengger yang biasa dibuat hidangan sayuran adalah jamur grigit dan jamur pasang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya