40 Komentar Soleh Solihun di Tiba-Tiba Tenis yang Bikin Warganet Geram Sekaligus Tertawa

Berikut rangkuman komentar Soleh Solihun dalam Tiba-Tiba Tenis Vindes Sport

oleh Switzy Sabandar diperbarui 14 Nov 2022, 21:00 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2022, 21:00 WIB
Tiba-Tiba Tenis
Poster Tiba-Tiba Tenis [instagram/vindes.ig]

Liputan6.com, Yogyakarta - Gelaran Tiba-Tiba Tenis dari Vindes Sport baru saja digelar di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Sabtu (12/11/2022) malam lalu. Keseruan pertandingan puncak Deddy Mahendra Desta melawan Raffi Ahmad tersebut juga bisa disaksikan melalui live streaming di Channel Youtube VINDES.

Ada hal menarik di pertandingan yang dibuka oleh pertandingan duet Gading Marten/Wulan Guritno vs Dion Wiyoko/Enzy Storia ini, yakni komentar pedas Soleh Solihun. Soleh Solihun adalah seorang jurnalis, kritikus musik, komika, penyiar radio, aktor, dan sutradara Indonesia.

Julukan Soleh 'Si Mulut Racun' bahkan diberikan kepadanya oleh grup motor Prediksi lantaran selalu memberikan pertanyaan dan komentar yang dianggap menyebalkan. Pada gelaran Tiba-Tiba Tenis, Soleh pun diundang untuk menjadi komentator bersama Vincent Rompies, Nagita Slavina, serta legenda tenis Indonesia Yayuk Basuki.

Dalam sepanjang pertandingan yang digelar selama empat jam lebih ini, warganet pun dibuat geram sekaligus terpingkal-pingkal oleh komentar Soleh. Bahkan, seorang pengguna akun Twitter @sintasnap merangkum sejumlah komentar Soleh dan telah mendapat likes (suka) 31 ribu lebih.

Berikut rangkuman komentar Soleh Solihun dalam Tiba-Tiba Tenis Vindes Sport:

1. "Tanpa kita ganggu saja permainan mereka sudah jelek."

2. "Gading bukan nggak tega. Dia lebih ke kaget Enzy bisa balikin."

3. "Gading nggak sejago itu. Kita jangan terlalu berprasangka baik sama Gading."

4. "Saya masih belum ngerti dari tadi."

5. "Tadi Wulan mainnya bagus.""Main sama siapa?""Pelatihnya.""Mungkin Wulan cocoknya main sama pelatihnya.”

6. "Gading sudah mulai goyah. Mondar mandirnya sudah nggak terarah, beda sama Dion."

7. "Kalau bola tenis sama nggak kayak bola tenis? Soalnya pas SD main kasti pake bola tenis.""Bola tenis juga suka dipake jadi bakso.”

8. "Dion terlihat lebih kokoh ya.""Iya. Dia, kan, juga Koko."

9. "Pacarnya Wulan atlet apa?""Basket.""Kenapa dia sok tahu soal tenis?"

10. "Tuh, tuh, pacarnya Wulan nggak boleh ngasih tahu tuh.""Iya, tapi kan ini sportainment.”"Bukan, pacarnya ngerasa ini tuh lagi pertandingan basket. Kasih tahu dong."

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Penonton Mulai Capai

11. "Penonton kayaknya mulai capek.""Iya, capek menonton pertandingan yang tidak berkembang."

12. "Dia, kan, ngenain handuk. Susah itu, Mbak Yayuk aja nggak akan bisa."

"Kayaknya ini kesalahannya sudah bukan double, tapi ber-triple."

13. "Harus dimarahin dia.""Dia dimarahin makin ngaco. Tuh, tuh, ngaco."

14. "Berarti semuanya juga nggak bagus-bagus amat, ya.""Nggak gitu lah, Leh.""Kan eror mulu."

15. "Kayaknya faktor Gading, deh. Dion bagus, Enzy kebawa bagus. Wulan lihat partnernya, ah Gading, jadi gitu mainnya.”

16. "Kayaknya menang deh Dion Enzy. Salah deh gue menaruh harapan ke Gading."

17. "Lihat, tuh, gading, tuh. Pandangannya ke mana-mana."

18. "Demam panggungnya Dion sudah mulai hilang.""Demam panggung hilang, capek datang. Jadi, permainan tetap tidak membaik.”

19. "Mbak, kalau main tenis lebih pegel tangan apa kaki?”

20. "Sekarang kita tahu kalau Dion di film bisa, tuh, main tenis. Gading nggak bisa."

21. "Dion kayaknya habis ini banjir produk olahraga. Kalau Gading, kan, dia sudah di-endorse minuman keras."

22. "Gading memeluk Gempi. Mungkin minta didoakan.""Doa Gempi saja tidak akan cukup.”

23. "Service Gading mulai membaik.""Service Gading membaik, tapi permainan sudah mau selesai.""Agak terlambat ya.""Sangat terlambat."

24. "Jangankan return servicenya. Servicenya saja pada eror."

25. "Kemarin ada ide pertandingan renang. Gimana ya, persiapannya lama, pas tanding cuma beberapa menit.""Senam irama saja biar lama."

26. "Lo dari tadi nanya Mulu yang nggak penting, Leh.""Penting itu buat gue."

27. "Gemuruhnya kayak Thomas Uber Cup ya.""Iya karena ada rally. Dari tadi, kan, nggak ada rally."

28. "Sayangnya tenis nggak bisa dimainin di belakang rumah, di kebon. Nggak kayak bulu tangkis, bisa main pake triplek."

29. "Raffi nggak ngerokok, Desta ngerokok. Tapi kerjaan Raffi lebih banyak, jadi tidurnya pasti kurang."

30. "Gue jadi ikutan tegang.""Gue nggak tegang.""Ya, lo mah apa, sih, yang tegang. Nggak punya hati Soleh.”

31. "Tuh, lihat muka Desta. Kenceng banget."

32. "Bagus, ya, bisa langsung replay kayak di TV.""Vendor, vendor.""Profesional."

33. "Bener kata lu, dia nanya mulu.""Tugas saya, kan, bukan ngitung."

34. "Sudah ini mah menang Raffi, sudah 3-1.""Belum, kan, masih ada set berikutnya.""Udah itu.""Beluuummm."

35. "Kelihatan yang bakal menang. Kelihatan.""Belum, Leh. Masih ada set berikutnya""Jangan jumawa."

36. "Mbak, kalau di pertandingan asli, ada yg sampai jam segini nggak?""Ada. Sampai jam 2 pagi ada.""Ada?”"Iya.""Tidur dulu aja lo, Leh."

37. "Gue mah siapa aja yang menang, lah, biar cepet selesai. Ngantuuuk."

38. "Iya, kita sudah masuk ke pergantian bola baru.""Kita melihat pergantian bola baru tersebut.""Oh, itu bola baru, baru beli dari toko?"

39. "Tekanan penonton, tuh, membuat performa turun 50 persen.""Berarti performa mereka dibawah 50 persen, dong."

40. "Desta kalah dua kali di acara sendiri."

Komentar Soleh itu pun mendapat beragam tanggapan dari warganet. Ada yang menyebut 'Soleh vs everybody', tapi ada juga yang menyebut komentar-komentar soleh sebagai hiburan tambahan.

Seorang warganet juga menyebut berkat pertanyaan-pertanyaan Soleh, ia menjadi paham tentang tenis karena sebelumnya sama sekali tak memahami. Bisa dikatakan bahwa gelaran Tiba Tiba Tenis benar-benar merangkul semua pihak, mulai dari yang belum tertarik dan paham tentang tenis hingga mereka yang mendapatkan tontonan seru tentang olahraga favoritnya.

(Resla Aknaita Chak)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya