Polewali Mandar Disiapkan Jadi Kabupaten Penyangga Pangan IKN

Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Akmal Malik mengatakan dirinya mempersiapkan Kabupaten Polewali Mandar sebagai penyangga pangan untuk ibu kota negara (IKN) Nusantara

oleh Abdul Rajab Umar diperbarui 14 Nov 2022, 19:22 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2022, 12:49 WIB
Pj Gubernur Sulbar
Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik saat berkunjung ke Polewali Mandar (Foto: Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Polewali Mandar - Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Akmal Malik mengatakan dirinya mempersiapkan Kabupaten Polewali Mandar sebagai penyangga pangan untuk ibu kota negara (IKN) Nusantara. Polewali Mandar memiliki potensi untuk memenuhi hal itu.

Saat berkunjung ke Satuan Permukiman (SP) Ratte Akmal mengungkapkan, Polewali Mandar merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Barat yang hasil pertaniannya surplus dan dinilai siap dalam menghadapi krisis pangan. Juga menjadi kabupaten yang betul-betul siap menghadapi krisis pangan.

"Itu dilihat dari hasil pertanian yang mengalami surplus. Kita jadikan Tutar sebagai sentra palawija di Sulbar. Kita siap kerja nyata, dari Polman kita siap menjaga pangan Indonesia," kata Akmal Malik saat berkunjung ke Polewali Mandar, Kamis (27/10/2022).

Sedangkan, Sekretaris Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (PPKTrans) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Sigit Mustofa Nurdin mengatakan, Satuan Permukiman (SP) Ratte merupakan salah satu dari 27 kawasan transmigrasi yang berdekatan dengan IKN.

"SP Ratte berpeluang untuk menjadi penyangga IKN ke depan. Ini menjadi penopang IKN di Kalimantan Timur. Kemarin kita investarisasi ada 27 kawasan transmigrasi dekat IKN, termasuk Ratte," ujar Sigit.

Sementara Bupati Polewali Mandar, Andi Ibrahim Masdar menyebutkan penempatan transmigran daerah asal di UPT Ratte merupakan tahap ketiga. Ia pun berkomitmen terus mendorong pengembangan transmigrasi di Polman, khususnya di Tutar sebagai upaya mengelola potensi perkebunan dan pertanian di Tutar.

"Kita butuh (transmigran) karena kita mau tanah subur di Tutar bisa menjadi efektif dengan masuknya petani dari daerah lain bekerja sama penduduk asli di Tutar," tutup Andi Ibrahim.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Polihan Berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya